dirgahayu ri 80

Aksi 13 Agustus Pati Diduga Disusupi Anarko

waktu baca 2 menit
Rabu, 13 Agu 2025 12:17 0 156 Harold

PATI – Mondes.co.id | Demontrasi 13 Agustus di kawasan Alun-alun Pati dengan tuntutan Bupati Pati Sudewo mundur, berubah ricuh, Rabu (13/8/2025).

Sebanyak ribuan massa yang sejak pagi berkumpul untuk menyampaikan aspirasi terkait kebijakan pemerintah, terpantau mengalami eskalasi ketegangan pada siang hari.

Kapolresta Pati Kombes Pol Jaka Wahyudi bersama Dandim 0718 Pati, turun langsung menemui para peserta aksi.

Kehadiran mereka bertujuan meredam potensi bentrokan dan memastikan jalannya penyampaian aspirasi tetap dalam koridor hukum.

“Kami mengimbau kepada seluruh peserta aksi agar tetap tenang, tidak mudah terprovokasi, dan tetap fokus menyampaikan aspirasi dengan damai,” ujar Kombes Jaka Wahyudi di lokasi.

Situasi mulai memanas ketika sebagian peserta aksi melempar botol air mineral ke arah aparat yang berjaga.

Aparat berupaya mengendalikan situasi dengan mengedepankan langkah persuasif, namun eskalasi ketegangan terus meningkat.

“Kami memahami semangat rekan-rekan dalam menyampaikan pendapat, namun kami mohon untuk tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain,” tegas Kapolresta.

Dugaan adanya penyusupan kelompok anarko juga mulai mencuat, setelah terlihat beberapa orang yang memprovokasi massa untuk bertindak anarkis.

Aparat segera melakukan pemantauan ketat dan identifikasi terhadap pihak-pihak yang mencoba memperkeruh suasana.

“Kami minta peserta aksi tidak terpengaruh oleh oknum yang ingin memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan tertentu. Mari kita jaga Pati tetap aman,” kata Kombes Jaka Wahyudi.

Petugas gabungan TNI-Polri terlihat membentuk barikade di sejumlah titik strategis di sekitar Alun-alun Pati.

BACA JUGA :  Nelayan Kecil Beroperasi di Radius 12 Mil, DKP Pati: Lebih dari Itu Izin ke Pusat

Kendati demikian, Kapolresta memastikan pengamanan dilakukan secara humanis dan proporsional.

“Kami di sini bukan untuk membungkam suara rakyat, tetapi untuk memastikan penyampaian aspirasi berlangsung aman dan tertib,” tambahnya.

Kapolresta juga mengingatkan bahwa proses demokrasi harus dijaga bersama oleh seluruh elemen masyarakat.

“Jangan sampai aksi yang seharusnya menjadi wujud demokrasi, justru berubah menjadi kerusuhan yang merugikan semua pihak,” pungkas Kombes Jaka Wahyudi.

Editor: Mila Candra 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini