Banjir di Kabupaten Pati Genangi Jalan Pantura dan Puluhan Desa

waktu baca 2 menit
Sabtu, 12 Mar 2022 03:40 0 852 mondes


PATI – Mondes.co.id | Puluhan desa di Kabupaten Pati dilanda banjir pekan ini. Ada lima kecamatan yang terendam. Wilayah terendam banjir tersebut di antaranya, Kecamatan Batangan, Jaken, Jakenan, Tambakromo, Juwana dan Kayen.

Banjir terjadi di Desa Glonggong dan Bungasrejo Kecamatan Jakenan, kemudian di Kecamatan Jaken di Desa Trikoyo yang banjir. Sementara, di Kecamatan Batangan ada di Desa Ketitang Wetan, Ngening, Bulumulyo, Kuniran dan Gunungsari.

Lalu, di Kecamatan Juwana di Desa Trimulya. Kecamatan Kayen di Desa Kayen, Sumbersari, dan Slungkep. Kemudian di Kecamatan Tambakromo di Desa Jetak, Angkatan Lor, Sinomwidodo, Kedalingan,  Tambakromo, dan Tambahagung. Sebanyak 16 Desa tergenang banjir pekan ini.

Kamis (10/3), banjir kembali terjang Kecamatan batangan dengan ketinggian 1 meter lebih. Banjir ini disebut terparah dari beberapa tahun yang lalu. Mengingat, baru kali ini banjir lebih dari 1 meter terjadi.

Dikutip dari radarkudus-jawapos.com, Kepala Desa (Kades) Ketitang Wetan, Ali Munthoha mengungkapkan bencana banjir kali ini merupakan terparah. Di antaranya Desa Ketitang Wetan, Desa Bulumulyo dan Desa Mujil.

“Ada beberapa desa yang paling parah. Tapi yang terparah adalah desa kami. Jalanan lumpuh total, banjir ini dengan ketinggian hingga satu meter lebih dan merendam ratusan rumah disini,” ungkapnya.

Sebelumnya, Ratusan rumah di Desa Ketitang Wetan telah terendam banjir. Meskipun demikian warga masih memilih tetap tinggal di rumah menjaga barang-barangnya

Banjir terparah ini pada Selasa (8/3) lalu, tapi pada Rabu (9/3) pagi, banjir sudah mulai surut. Namun tak lama kemudian banjir kembali datang kembali.

BACA JUGA :  TMMD Sengkuyung Tahap I Ta 2021 Resmi Ditutup Wabup Pati

“Ini adalah banjir yang terparah sejak beberapa tahun yang lalu. Kemarin sudah surut, namun datang lagi pada Pukul 15.00 WIB karena hujan lebat yang datang. Lalu, pada pukul 09.00 WIB banjir surut,” katanya.

Banjir ini disebabkan karena ada tanggul yang jebol, yakni tanggul Kali Ombo di Desa Bulumulyo. Tanggul ini tak mampu menahan volume air dari hujan di wilayah tersebut mulai pukul 15.00 pada Rabu (9/10).

Di samping itu, pada Kamis (10/3) jalur pantura juga terendam banjir 30 sentimeter. Lalu lintas di sana pun padat merayap sepanjang 2-3 Kilometer. Banjir tersebut disinyalir limpahan air dari Desa Ketitang, Batangan. Selain itu, luapan Sungai Kaliombo menjadi salah satu penyebab banjir tersebut.

Salah satu warga Agus Sujadi mengatakan, banjir saat ini tidak hanya menggenangi rumah warga. Namun juga menggenangi jalur pantura. ketinggian air 30 sampai 50 sentimeter.

“Saya berharap permasalahan banjir ini ditanggapi dengan serius oleh pemerintah. Agar Desa Ketitang tak kerap banjir lagi,” imbuhnya.

(Dn/Mondes)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini