PATI-Mondes.co.id| Intensitas curah hujan yang meningkat beberapa hari terakhir membuat Sungai Kali Guno Desa Ngagel, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati, hampir saja meluap.
Tak tanggung-tanggung, untuk mengantisipasi hal itu, Kepala Desa (Kades) Suwardi harus rela bertahan sebagai penjaga pintu bendungan sungai Kali Guno sebagai penentu buka tutup pintu bendungan.
“ini sebagai bentuk antisiapasi saat derasnya air sungai yang hampir meluap, sebab derasnya air sungai pagi tadi, hampir saja menjebolkan tanggul sepanjang 30 meter, jika kita tidak antisipasi mungkin air sudah meluap ke persawahan di sekitar sungai,” ungkap Suwardi kepada wartawan Minggu, (16/1/2022).
Dikatakan, curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari tak hanya terjadi di wilayahnya saja. Melainkan dari pegunungan sekitar Kecamatan Cluwak juga sangat tinggi, sehingga air turun melewati aliran sungai Kali Guno.
“Kami dan beberapa warga siaga di bendungan ini. Dengan menggunakan peralatan seadanya membersihkan tumpukan sampah yang diterjang banjir. Sampah-sampah inilah yang membuat air tersumbat dan bisa berakibat air meluap,” katanya.
Saat ini, Lanjut Dia, kondisi sungai kali guno sudah aman dan sudah surut, bahkan juga terlihat sudah normal. Hanya saja hal itu harus selalu diantisipasi apabila terjadi curah hujan yang lebat misalnya di beberapa wilayah disekitar cluwak, yang bisa menyebabkan air bah dari dataran tinggi mengaliri sungai kali guno.
“Alhamdulillah tidak meluap, saat ini sudah aman, kali guno sudah surut. Kami berharap warga masyarakat terus selalu waspada karena musim hujan belum reda, dan selalu menjaga kebersihan di sekitar rumahnya, dan jangan buang sampah sembarangan,” ujarnya
Meski begitu, Kata Pria yang terkenal suka bermasyarakat itu mengaku bahwa ia juga sudah berkoordinasi dengan dinas terkait yaitu PU melalui PLT Kepala PU Sudarno untuk mengatasi tanggul yang hampir jebol, dan sesuai rencana Senin (besok, red) akan di datangkan alat berat untuk membenahi tanggul yang rusak.
“Harapan kami, karena bendung tersebut pintu airnya dirasa kurang lebar mudah-mudahan ada tindak lanjut dari pemerintah melalui dinas PUPR untuk membenahi atau di desain ulang, karena setiap debit air tinggi membawa material sampah, dan di pastikan selalu menyumbat di pintu air,” tandasnya.
(Hdr/Mondes)
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar