Pertama, Madrasah Alam Digelar di Jepara

waktu baca 2 menit
Jumat, 21 Nov 2025 14:35 0 25 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Madrasah Alam yang diikuti 50 peserta dari Jepara dan berbagai daerah lain di Jawa Tengah, digelar di Horison Resort Antawirya Jepara, Jumat (21/11/2025).

DBHCHT TRENGGALEK

Kegiatan perdana yang digelar secara khusus dan terbatas ini, diinisiasi oleh Perwakilan Wilayah Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Jawa Tengah.

Hadir saat pembukaan kegiatan, Bupati Jepara Witiarso Utomo dan berbagai elemen lainnya.

Ketua PW GPK Jateng, Haizul Ma’arif, menyampaikan Madrasah Alam ini didesain secara terstruktur dan terbagi dalam beberapa kelas.

Ia menegaskan bahwa kegiatan ini akan menjadi role model yang nantinya diterapkan di seluruh Jawa Tengah.

“Kegiatan ini khusus, terbatas, dan dikelas-kelaskan. Ini perdana, dan menjadi model yang akan dilaksanakan di seluruh Jateng. Kabupaten lain juga sudah merencanakan. Hari ini dan besok peserta mengikuti seluruh rangkaian,” ujarnya.

Gus Haiz menambahkan pentingnya menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan.

Di mana menjaga lingkungan itu penting karena kerusakan ekosistem hari ini cukup masif.

“Harus kita tumbuh kembangkan kesadaran dan perhatian terhadap lingkungan,” tegasnya.

Bupati Jepara, Witiarso Utomo menyampaikan apresiasi dan selamat atas terselenggaranya Madrasah Alam GPK Jateng.

Ia menilai tema kegiatan “Menyatu dengan Alam, Berjuang untuk Umat” sangat relevan dengan kondisi peradaban saat ini.

“Politik, dakwah, dan kelestarian lingkungan adalah satu kesatuan ibadah,” kata Bupati Witiarso.

Ia menegaskan, persoalan lingkungan bukan lagi isu pinggiran, melainkan bagian dari hal terkait peradaban.

“Perubahan iklim, kerusakan pesisir, sampah, hingga krisis air adalah tantangan nyata yang harus dijawab,” jelasnya.

BACA JUGA :  Permainan Kucing-kucingan Pedagang di Pasar Rembang, Aturan Sif Tak Digubris

Bupati turut mengaitkan persoalan tersebut dengan kondisi di Jepara yang merupakan daerah pesisir.

Menurutnya, abrasi menjadi ancaman yang semakin nyata.

“Garis pantai terus tergerus, permukiman terancam, dan ekosistem pesisir kehilangan ruang hidupnya,” ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Jepara, lanjutnya, terus melakukan langkah-langkah strategis seperti rehabilitasi pesisir melalui penanaman mangrove, edukasi lingkungan.

Lalu, pengembangan program sedekah sampah dan ekonomi sirkular, peningkatan pengelolaan TPA dan TPS 3R, hingga mendorong gerakan desa mandiri sampah.

“Namun, upaya itu tidak bisa dilakukan sendiri. Kami membutuhkan kolaborasi masyarakat, terutama pemuda seperti kader GPK yang memiliki energi besar dan jaringan luas,” tendas Bupati.

Madrasah Alam GPK Jateng ini diharapkan menjadi ruang kaderisasi lingkungan yang mampu melahirkan generasi muda dengan kesadaran ekologis tinggi, sekaligus memperkuat gerakan sosial keagamaan di Jawa Tengah.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini