Foto: Pembangunan tanggul darurat di Desa Ketitangwetan, Batangan (Mondes/Istimewa) PATI – Mondes.co.id | Pembangunan tanggul darurat di Desa Ketitangwetan, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati kini dikebut.
Pembangunan tanggul ini diinisiasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai upaya antisipasi terjadinya banjir susulan.
Terdapat tiga titik rawan jebol dari delapan titik kritis yang mulai dikerjakan hari ini, Rabu (5/11/2025).
Pembangunan ini bersifat sementara, sambil menunggu pembangunan tanggul permanen pada tahun 2026 mendatang.
Adapun titik pertama berada di jalur Pantura sepanjang 50 meter yang ambrol akibat derasnya arus banjir kemarin.
Dengan menggunakan alat berat, pekerja memasang cerucuk bambu dan karung berisi tanah untuk memperkuat tanggul yang ambrol.
Dari delapan titik kritis, tiga di antaranya menjadi fokus utama, karena kondisinya paling rawan jebol dan berdampak langsung terhadap permukiman warga.
“Hari ini kami mulai penanganan tanggul darurat dengan pemasangan cerucuk bambu dan karung berisi tanah. Ada sekitar tiga ratus meter yang diutamakan di tiga titik,” ujar Tiurma Wansyahalinda Lubis, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB.
Disebutkannya, tanggul yang berada di jalur Pantura memang menjadi prioritas.
“Tanggul di jalur Pantura jadi prioritas karena kondisinya paling parah dan langsung bersentuhan dengan masyarakat. Ini untuk mengantisipasi banjir susulan mengingat intensitas hujan masih tinggi,” tambahnya.
BNPB menargetkan pembangunan tanggul darurat ini selesai dalam sepuluh hari ke depan, meski pelaksanaannya sangat bergantung pada kondisi cuaca.
Selain tanggul darurat, Pemerintah Kabupaten Pati berencana membangun tanggul permanen sepanjang 50 meter.
Sementara PSDA Jawa Tengah akan menambah tanggul bronjong di sejumlah titik kritis Sungai Widodaren.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar