Harga Kepokmas di Pati Naik Turun, Berikut Daftarnya

waktu baca 4 menit
Rabu, 29 Okt 2025 16:49 0 64 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati memaparkan kondisi harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) pada hari ini, Rabu, 29 Oktober 2025.

DBHCHT TRENGGALEK

Beberapa komoditas mengalami kenaikan maupun penurunan harga.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disdagperin Kabupaten Pati, Indyah Tri Astuti menerangkan jika pasokan kepokmas di Bumi Mina Tani aman, sehingga mencukupi kebutuhan konsumen.

Namun, untuk harga cabai merah keriting dan cabai merah teropong mengalami kenaikan.

Disampaikannya bahwa harga cabai merah keriting yang mulanya Rp40.000 per kilogram menjadi Rp45.000 per kilogram.

Sementara, harga cabai merah teropong yang mulanya Rp58.000 per kilogram menjadi Rp65.000 per kilogram.

“Untuk pasokan di kami saat ini sudah memenuhi. Terkait harga terbaru memang ada kenaikan di cabai merah keriting dan cabai merah teropong, ada kenaikan karena pasokan tidak dari lokal melainkan dari luar daerah,” ungkapnya saat ditemui Mondes.co.id di ruangannya.

Kenaikan harga dua komoditi itu disebabkan oleh faktor cuaca yang berakibat pada lambatnya distribusi barang.

Pasalnya, kondisi hujan terus mengguyur, menyebabkan banjir di sejumlah titik, sehingga pengantaran cabai jenis tersebut yang berasal dari Kabupaten Semarang terhambat.

“Apalagi saat ini pasokan dari Bandungan (Kabupaten Semarang) dan di Semarang banjir, otomatis pendistribusian agak lambat. Stok di sini agak berkurang karena alam yang seperti ini, yang biasanya pedagang pagi dapat barang, kini sampai sore atau hari besoknya baru dapat barang, karena terkait alam saat ini mempengaruhi transportasi,” terangnya.

Di sisi lain, penurunan harga terjadi di cabai rawit merah yang semula Rp30.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram.

BACA JUGA :  BPBD Pati Masih Beri Bantuan Air Bersih ke Puluhan Desa Terdampak Kekeringan, 1.100 Tangki Telah Tersalur

Harga bawang putih kating juga mengalami penurunan yang semula Rp35.000 per kilogram menjadi Rp33.000 per kilogram.

“Cabai rawit merah mengalami penurunan harga karena mungkin petani ada panenan di sini. Berbeda dengan komoditas cabai lain (keriting dan teropong) yang gak bisa di sini karena faktor struktur tanahnya beda,” tutur Indyah.

Di harga bawang putih kating, menurutnya turun lantaran awet.

Oleh sebab itu, persediaan masih banyak, sehingga menyebabkan harga turun.

“Dikarenakan bawang putih kating masa penyimpanan agak lama, stok dan kebutuhan masyarakat terpenuhi, sehingga stok melimpah kebutuhan masyarakat stabil,” terangnya.

Sedangkan, harga cabai rawit hijau yang sempat mengalami kenaikan kemarin, kini sudah stabil.

Dua hari yang lalu di angka Rp33.000 per kilogram, kemarin dan hari ini di angka Rp35.000 per kilogram, kini stabil.

Cabai mengalami fluktuasi harga, lantaran menjadi bumbu utama di dalam setiap masakan masyarakat, sehingga kebutuhan konsumen teramat tinggi pada komoditas tersebut.

Kondisi itu tidak diiringi dengan pasokan, karena pedagang memasok cabai terbatas agar tidak rugi ketika membusuk.

“Selama sepekan ini harga cabai situasi seperti ini, cabai istilahnya bumbu yang mudah busuk, dan pedagang dilema kalau stok kulakan tinggi karena pasokan banyak, sehingga harga rendah. Antisipasi pengambilan seperlunya yang penting mencukupi kebutuhan masyarakat,” katanya.

Di samping itu, pada harga telur masih stabil.

Namun, perubahan harga terjadi pada pekan ini, yang mulanya pekan lalu Rp30.000 per kilogram, kini Rp29.000.

“Kalau telur selama seminggu ini kita di harga stabil, terjadi penurunan di awal pekan ini dibandingkan pekan kemarin. Harga tinggi pekan kemarin karena pasokan bahan baku pakan ayam petelur berkurang, karena jagungnya harganya mahal,” urainya.

BACA JUGA :  Kartu JKN Hilang? Tak Perlu Khawatir, Begini Cara untuk Tetap Bisa Akses Layanan Kesehatan

Harga telur dipengaruhi pada stok jagung.

Pasalnya, pasokan jagung yang menjadi bahan utama pakan ternak mengalami kelangkaan, akibat hama yang menyerang produktivitas jagung.

Harga jagung pipil kering sendiri Rp 6.500 per kilogram.

Sebagai informasi, harga beras premium maupun medium masing-masing Rp14.500 per kilogram dan Rp13.500 per kilogram.

Harga MinyaKita Rp16.000 per liter.

Kemudian, harga gula Rp16.500 per kilogram. Harga bawang merah lokal Rp35.000 per kilogam.

Lebih lanjut, harga daging sapi Rp122.000 per kilogramnya.

Kemudian, harga daging ayam broiler Rp38.000 per kilogram, dan harga daging ayam kampung Rp70.000 per kilogram.

Lalu harga kedelai lokal Rp9.500 per kilogram, serta harga kedelai impor Rp10.500 per kilogram.

“Harapan kami bahan pokok masyarakat ada kestabilan, karena dibutuhkan setiap hari. Jadi saya kira ke depannya barang-barang yang sering naik, semoga mencukupi di masyarakat Pati, dan harga stabil,” harapnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini