PATI-Mondes.co.id| Tidak sepantasnya, seorang Kepala Desa (Kades) yang seharusnya menjadi panutan bagi warga, ternyata melakukan perbuatan yang tidak wajar. Pasalnya, Kades yang seharusnya bisa menjadi contoh, diduga melakukan perbuatan asusila dengan menghamili salah seorang janda beranak 2 dengan inisial E, warga Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Sebut saja, S, Kepala Desa Wilayah Kecamatan Margoyoso ini diduga menjalin hubungan dengan E hingga hamil, padahal S dalam statusnya sudah mempunyai istri dengan 3 anak yang salah satunya sudah memangku pendidikan di perguruan tinggi.
Data yang dihimpun media ini menyebutkan, hubungan antara S dan E sudah berangsur lama, hanya saja masyarakat tidak mengetahui sejauh mana hubungan itu. Apalagi sebelumnya beredar informasi bahwa S akan digeruduk warga ketika bertandang di rumah E.
“Sebelumnya masyarakat tidak tahu, ada hubungan apa antara E dan S, dan warga juga sebelumnya akan menggeruduk S saat dirumah E, namun tidak jadi, dan tiba-tiba ada informasi di masyarakat bahwa E sudah hamil,” ungkap salah satu warga di Kecamatan Margoyoso yang enggan disebutkan namanya.
Hubungan S dan E mencuat di kalangan masyarakat, ketika E hamil, dan Informasi itu tersebar hingga menjadi pergunjingan warga bahwa kehamilan E akibat ulah S, yang statusnya adalah salah satu Kepala Desa di wilayah Kecamatan Margoyoso.
“Informasinya E hamil ini, karena dihamili oleh S, tapi statusnya sudah menikah siri atau belum, kami tidak tahu, dan informasi ini dikalangan masyarakat juga banyak yang tahu, jadi bukan rahasia lagi,” kata warga lain. Rabu (22/12/2021).
Sementara S, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Desa di wilayah Kecamatan Margoyoso ketika dikonfirmasi membantah dengan adanya isu tersebut.
“Astagfirlloh, Tidak benar itu sebaiknya dikroscek dulu, jangan sampai sana tidak terima,” tegas S melalui pesawat selulernya.
Dirinya mengaku bahwa baru mendengar informasi yang menyangkut dengan dirinya soal ada hubungan dengan E, bahkan sampai menyangkut E hamil hingga informasi adanya warga yang akan menggeruduk ke rumah E, saat dirinya berada di rumah E.
“Saya tidak pernah ke rumah E, jadi informasi itu tidak benar semua, saya juga tidak tahu ada maksud apa, dan saya tidak bisa memberi tanggapan apa-apa, karena itu tidak benar,” terangnya.
(Hdr/Mondes)
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar