JEPARA – Mondes.co.id | Gelombang abrasi yang terus menggerus pesisir utara Jepara, kini makin memprihatinkan.
Di Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, puluhan hektar lahan warga telah hilang ditelan laut.
Kondisi ini membuat Bupati Jepara Witiarso Utomo turun langsung ke lokasi untuk memantau dampak sekaligus mendengarkan keluhan masyarakat.
Kunjungan ini dilakukan usai adanya laporan dari warga yang kehilangan lahan akibat abrasi yang semakin meluas di wilayah pesisir utara Jepara tersebut.
Bupati Witiarso mengatakan, terdapat lima warga yang melaporkan kehilangan sebagian hingga seluruh lahan mereka.
Dari hasil kunjungan, ada tanah warga yang terkena abrasi, bahkan sebagian sudah habis.
“Bagi yang lahannya sudah hilang, kita bebaskan dari pajak, karena memang tanahnya sudah tidak ada,” ujar Witiarso.
Pembebasan pajak diberlakukan mulai tahun ini.
Apabila lahannya sudah hilang, seharusnya tidak lagi muncul di data Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
“Tapi tadi masih ada satu warga yang masih dikenai pajak, nanti akan kita selesaikan,” imbuhnya.
Dari hasil diskusi dengan warga terdampak, lahan warga yang hilang akibat abrasi bervariasi, mulai dari 1.500 hingga 2.000 meter persegi.
Kondisi ini telah berlangsung sejak awal 2000-an dan semakin parah dalam beberapa tahun terakhir.
Petinggi Desa Bondo, Purwanto, menjelaskan bahwa abrasi pantai berdampak besar terhadap produktivitas pertanian warga.
Di mana banyak lahan yang dulu bisa ditanami padi, sekarang sudah tidak bisa digarap lagi.
“Kalau dulu hanya beberapa hektar yang hilang, kini sudah puluhan hektar,” ungkapnya.
Ia juga menyebutkan, sebagian warga yang lahannya berada dekat kawasan PLTU Tanjung Jati B berharap adanya kompensasi.
“Warga mengusulkan ganti rugi sekitar satu juta per meter, tapi itu masih perlu dikaji lagi bersama pihak terkait,” kata Purwanto.
Pemerintah Kabupaten Jepara berkomitmen menindaklanjuti hasil monitoring ini dengan langkah konkret.
Mulai dari validasi data lahan terdampak, hingga koordinasi lintas sektor untuk mencari solusi jangka panjang penanganan abrasi di kawasan pesisir utara Jepara.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar