MBG di Lingkungan Madrasah dan Ponpes Pati Berjalan Optimal

waktu baca 3 menit
Jumat, 10 Okt 2025 16:54 0 137 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pati memastikan pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di lingkungan madrasah maupun pondok pesantren (Ponpes) berjalan lancar, tanpa ada suatu kendala apapun.

DBHCHT TRENGGALEK

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pati, Ahmad Syaiku ketika diwawancarai Mondes.co.id di ruangannya, Jumat, 10 Oktober 2025.

“Kami sangat mendukung program Pak Presiden dan Wakil Presiden untuk MBG. Di Kabuaten Pati dalam hal ini, Kemenag merasakan manfaatnya, bahkan kami saling memberikan usul dan masukan dalam rapat koordinasi di antara SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi), BGN (Badan Gizi Nasional), maupun Pemda (Pemerintah Daerah),” ujarnya.

Pada catatan Kemenag Kabupaten Pati, telah ada 191 dari 650 lembaga madrasah yang sudah melangsungkan MBG.

Lembaga madrasah itu di antaranya, 73 Raudhatul Athfal (RA), 70 Madrasah Ibtidayah (MI), 40 Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan 8 Madrasah Aliyah (MA).

“Sementara, data siswa yang sudah menerima manfaat MBG di madrasah, RA sudah 73 dari 233 lembaga, MI sudah 70 dari 212 lembaga, MTs sudah 40 dari 138 lembaga, dan MA sudah 8 dari 71 lembaga. Jadi kalau dihitung sudah ada 191 lembaga tingkat Kemenag yang sudah menerima manfaat MBG dari jumlah total 650 lembaga madrasah,” paparnya.

Terdapat 14 Ponpes di Kabupaten Pati yang santrinya sudah menerima manfaat MBG.

Satu di antaranya sudah menerima 100 persen, yakni Ponpes Maslakul Huda.

Para santri juga memperoleh program positif ini.

“Untuk ponpres di Pati yang sudah menerima manfaat ada Ponpes Maslakul Huda, Pesantrean Al Mubtadiin, Pesantren Lil Mubtadi’at, Pesantren PMH Lil Banin, Pesantren Lil Banat, Pesantren Al Masyithoh, Pesantren Al Matholi’ul Huda, Pesantren Al-Kautsar, Pesantren Raudlotut Tholibin, Pesantren Barokatul Ulum, Pesantren Bustanil Arifin, dan Pesantren Al Murtadlo. Beberapa wilayah kecamatan yang belum MBG karena belum beroperasinya SPPG seperti Sukolilo maupun Tambakromo belum,” sebutnya.

BACA JUGA :  Upaya Pencegahan, 159.241 Anak di Jepara Harus Vaksin Polio

Ia menyampaikan, pendistribusian MBG kepada penerima di madrasah menyesuaikan dengan kesepakatan lembaga tersebut.

Artinya, beberapa madrasah akan melaksanakan MBG di waktu pagi maupun siang, melihat situasi dan kondisi yang telah diatur.

“Diatur ada yang diberikan siang setelah istirahat, biar siswa pas istirahat masih bisa membeli makanan di kantin. Kemudian ada juga madrasah yang menerapkan MBG untuk sarapan pagi pukul 06.30 sudah diantar ke madrasah dari dapur sehat, dikoordinasikan dengan orang tua agar sarapannya di sekolah,” ungkapnya.

Dengan pelaksanaan MBG yang terencana, tidak membuat kerugian pada kantin sekolah.

Pasalnya, ada waktu tertentu bagi siswa untuk membeli makanan di kantin dan waktu tertentu bagi siswa untuk menyantap MBG.

“Pembagian MBG tergatung kesepakatan antara SPPG dengan kepala madrasah, terutama menyesuaikan dengan penjual yang ada di kantin maupun dengan penjual yang berada di lingkungan madrasah,” terangnya.

Pada dua pekan awal, MBG berjalan Senin hingga Jumat.

Namun, MBG saat ini dilaksanakan setiap hari Senin hingga Sabtu.

MBG ini diupayakan menjangkau sasaran yang tepat karena dengan MBG gizi anak bisa terpenuhi.

Lalu pada sektor perekonomian sekeliling SPPG bisa berdampak positif, seperti Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) maupun tenaga kerja warga setempat.

Kondisi demikian bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta ketahanan pangan.

“Saya berharap program MBG menyentuh tepat sasaran karena MBG ini jelas, gizi anak terkontrol. Kemudian di sektor lain sekitar lingkungan SPPG betul-betul tergerak seperti UMKM, sehingga bisa menjadi supplier beras, telur, gula, buah dan macam-macam sangat terasa manfaatnya. Lalu ada 57 pegawai sehingga mengurangi pengangguran,” ungkapnya.

Ia pun berpesan kepada tenaga yang bekerja di SPPG supaya lebih teliti dan memahami regulasi.

BACA JUGA :  Undip Berikan Beasiswa Kemitraan untuk Sepuluh Warga Jepara, Ini Kriteria Penerima

Hal ini supaya MBG berjalan dengan maksimal.

“Harapan saya mudah-mudahan untuk petugas SPPG dan lain sebagainya betul-betul melaksanakan sesuai regulasi. Minta tolong gizi betul-betul diperhatikan supaya tidak terjadi kesalahan,” tutupnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini