Harga Jagung Bikin Petani Sumringah, Sejumlah Faktor Diungkap

waktu baca 3 menit
Rabu, 8 Okt 2025 09:58 0 54 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kantor Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Kayen, Masrukan mengungkap kondisi harga jagung level petani yang tinggi.

DBHCHT TRENGGALEK

Berdasarkan pantauan di lapangan, harga jagung kering panen saat ini senilai Rp4.700 per kilogram.

Harga tersebut terbilang tinggi, lantaran di Kecamatan Kayen pada umumnya harga mentok Rp4.400 per kilogram.

Masrukan juga menyampaikan harga jagung kering panen di tingkat petani rata-rata hanya Rp3.900 per kilogram.

“Petani yang sudah ada panen raya di Brati, harga saat ini Rp4.700, artinya petani sangat untung banyak dari modal usaha tani, karena belum pernah dapat harga segitu. Biasanya untuk bicara tahun lalu Rp4.000 hingga Rp3.900 per kilogram, untuk harga pipil panen,” ungkap pria yang juga seorang petani jagung.

Ia mengungkapkan berbagai faktor yang menyebabkan tingginya harga jagung di Kecamatan Kayen.

Ia menerangkan bahwa ketika masa budi daya jagung ini, ketersediaan pupuk aman. Sehingga nutrisi tanaman jagung terpenuhi dengan baik.

Di samping itu, Musim Tanam Kedua (MT 2) bebarengan dengan musim kemarau basah.

Kondisi musim kemarau di tahun 2025 ini disertai dengan curah hujan yang cukup, sehingga tanaman jagung bertumbuh dengan baik.

Hasilnya, rata-rata panen jagung per hektar mampu mencapai 7 hingga 8 ton.

“Kali ini kebutuhan pupuk lancar dan curah hujan mendukung,” beber Masrukan saat dihubungi Mondes.co.id, Rabu, 8 Oktober 2025.

Lebih lanjut, petani sudah tahu varietas yang cocok untuk ditanam.

Petani di Kecamatan Kayen menanam varietas jagung yang beragam seperti P27 Gajah, NK Kusumo, NK Perkasa, NK Andalan, NK Naga, Advanta, dan Bisi 212.

BACA JUGA :  Jelang Suro, Masyarakat Serbu Penjual Ayam Kampung

“Petani sudah pengalaman untuk tanam dengan belajar dari tahun-tahun lalu. Petani sudah tahu varietas apa sudah tahu. Sehingga hama bisa ditangkap dengan mudah lantaran penanganannya kompak,” ujarnya.

Dengan menanam varietas yang sama dalam setiap spot, maka hama dan gulma mudah untuk ditangani.

“Hama berkurang karena tandurannya (tanamannya) kompak. Otomatis logikanya petani kompak seragam, budi daya dan penanganan hamanya mudah. Mulai tertata karena pengalaman menanam dulu seperti itu, sehingga sosialisasi kami gencar,” papar Masrukan.

Ketika produksinya bagus, maka mempengaruhi harga yang tinggi.

Pasalnya, hama tikus yang merajalela banyak menyerang tanaman jagung di daerah lain.

Sementara di Kecamatan Kayen aman, karena petani di setiap spot menanam dengan varietas seragam.

“Hasil panen di sana-sana jarang yang jadi, itu kesempatan di sini harga naik,” ungkapnya.

Sementara, saat ini harga jagung pipil kering di pasaran dijual dengan harga Rp6.000 per kilogram.

“Menurut catatan dari laporan harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) di pasar tradisional, Disdagperin (Dinas Perdagangan dan Perindurstrian) Kabupaten Pati mendapati harga jagung di pasar Rp6.000 per kilogram,” terang Petugas Pengawas dan Monitoring Harga Disdagperin Kabupaten Pati, Darmawan.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini