Peletakan Batu Pertama Masjid di Huntara Tanah Gerak Desa Ngrandu

waktu baca 2 menit
Jumat, 3 Okt 2025 16:17 0 71 Heru Wijaya

TRENGGALEK – Mondes.co.id | Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus percepat progres pembangunan unit hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak bencana tanah gerak Desa Ngrandu, Kecamatan Suruh, Trenggalek.

DBHCHT TRENGGALEK

Jumlahnya sebanyak 27 hunian yang pengerjaannya kini mencapai sekitar 45 persen.

Sedangkan untuk ketersediaan fasilitas umum (fasum), beberapa pihak termasuk Kwarcab Gerakan Pramuka Trenggalek, BAZNAS Trenggalek, dan elemen lain bersinergi saling dukung membantu.

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin saat melaksanakan peletakan batu pertama salah satu fasum yakni Masjid Ikhlas Bakti di lingkungan huntara.

Ia menyampaikan jika dirinya bersama dengan Kamabicab dan Kwarcab Gerakan Pramuka serta elemen lain kali ini, untuk menandai dimulainya pembangunan sarana ibadah bagi masyarakat terdampak tanah gerak.

“Hari ini saya membersamai teman-teman Kamabicab dan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka dan seluruh elemen BAZNAS dan juga jajaran Forkopimda, TNI-POLRI untuk menandai mulainya pembangunan masjid bagi warga,” ungkapnya.

Gus Ipin, sapaan akrab kepala daerah muda itu menambahkan, selain masjid tersebut, ke depan beberapa fasilitas lain juga akan dibangun.

Kemudian, ada tanah desa yang sudah didiskusikan bersama agar bisa menjadi area kegiatan ekonomi bersama bagi masyarakat terdampak tanah longsor.

“Semua melalui proses panjang, semoga warga nanti bisa menjalani hidup kembali di sini dalam kondisi yang baik. Meskipun tidak mudah, tetap dipersiapkan bagi kepentingan masyarakat,” imbuh bupati.

Tidak lupa, masih kata dia, disampaikan terima kasih kepada pemerintah provinsi yang telah menyiapkan huntara.

Sedangkan, prasarana lain akan dibantu melalui gotong royong.

BACA JUGA :  Dengarkan Pandangan Umum Fraksi DPRD, Sekda Trenggalek Sampaikan ini

“Termasuk, demi keberlangsungan ekonomi, infrastruktur lain khususnya di listrik, air kita segera persiapkan,” tandas Gus Ipin.

Menegaskan komitmen tersebut, Sekda Trenggalek, Edy Soepriyanto menambahkan bahwa pihak pemerintah kabupaten terus melakukan update.

Penanganan secara terstruktur tetap berjalan bertahap, bahkan titik relokasi sudah dipilih.

“Sekilas kami sampaikan laporan dari Kalaksa BPBD, bahwasannya penanganan bagi warga terdampak tanah gerak Desa Ngrandu, Kecamatan Suruh, saat ini lokasinya telah terpilih,” ucap Edy.

Diharapkan, prosesnya berjalan lancar sesuai rencana, agar target penyelesaian di akhir tahun 2025 mampu tuntas.

Sehingga, masyarakat terdampak tanah gerak bisa memanfaatkan fasilitas dimaksud dengan baik.

“Dukungan fasilitas umum terhadap kebutuhan sehari-hari, seperti listrik, air bersih, dan lainnya segera kita dorong juga. Sehingga target tahun 2025 ini terealisasi, masyarakat  terdampak bisa memanfaatkan fasilitas dengan baik,” pungkasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini