Mudah Terprovokasi Isu Politik, Kesbangpol Pati Sarankan Orang Tua Awasi Circle Pergaulan Anak

waktu baca 2 menit
Sabtu, 27 Sep 2025 15:53 0 70 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Pati menekankan kepada seluruh pemuda dan organisasi kemasyarakatan (Ormas) bijak dalam menyikapi isu yang berseliweran terhadap setiap kebijakan pemerintahan.

DBHCHT TRENGGALEK

Pasalnya, narasi yang provokatif kerap menyulut pertikaian dan kerusuhan yang berujung pada vandalisme. Tentu situasi ini menyebabkan Kabupaten Pati tidak kondusif.

Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Pati, Niken Tri Meiningrum menyampaikan agar pengawasan terhadap anak-anak harus senantiasa gencar, utamanya demi menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat.

Apalagi, situasi yang terjadi di Kabupaten Pati sedang memanas, usai pergolakan masyarakat yang menuntut Bupati Pati lengser semakin vokal.

Ditambah, situasi nasional juga menyulut tensi di masyarakat.

“Sesuai arahan Bupati, semua kepala sekolah (Kepsek), Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat se-Kabupaten Pati, institusi seperti TNI (Tentara Nasional Indonesia), Polri (Kepolisian Republik Indonesia) bersama-sama untuk bisa bagaimana Pati ini kondusif. Gak cuma Pati, di beberapa wilayah memanfaatkan anak sekolah,” ungkap Niken saat ditemui Mondes.co.id di ruangannya, Jumat, 26 September 2025.

Menurutnya, pemuda kerap dimanfaatkan untuk bersuara, karena emosinya yang masih belum stabil.

Oleh sebab itu, peranan institusi pendidikan dan keluarga harus lebih kuat mengontrol pemuda/pemudi, demi kondusifitas.

“Selain sekolah, orang tua mengawasi anak-anaknya utamanya melalui HP (handphone) atau gadget, karena menggerakkan mereka bisa melalui grup-grup yang mereka buat, apalagi notabene anak-anak masih belum paham, mudah terprovokasi. Peran ibu sangat dominan mengawasi putra/putrinya dari SMP (Sekolah Menengah Pertama)-SMA (Sekolah Menengah Atas), mengawasi secara fisik maupun rajin-rajin melihat HP anak, karena ternyata gerakan mereka terorganisir melalui grup medsos (media sosial),” ujarnya.

BACA JUGA :  Hidupkan Industri Ukir Asli Jepara dengan Pameran Online

Ia berpandangan, informasi cepat menyebar, tetapi tidak diimbangi dengan pemahaman yang cerdas.

Oleh sebab itu, akses informasi perlu disaring melalui orang tua.

“Gimana lagi sekarang info selalu ada, memang harus ada pembelajaran dan edukasi kepada anak anak, harus ada batasan tertentu. Yang sudah dilaksanakan Pemkab Pati bersama kepolisian lewat sekolah masuk ikut pada saat apel memberikan pencerahan-pencerahan,” urainya.

Pihaknya bersama kepolisian memantau sekolah yang terindikasi terlibat demonstrasi. Pemkab Pati juga memantau situasi selama di jam sekolah.

“Kami memantau ada beberapa wilayah sekolah terindikasi anak-anaknya ikut demo, jadi saya kira secara keseluruhan sekolah mantau anak didik di jam-jam sekolah, harus diawasi betul. Selain sekolah, Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja) melakukan patroli di jam-jam sekolah, jangan sampai ada anak sekolah tidak berada di sekolah, kumpul-kumpul,” tutup Niken.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini