Jalur Strategis Jatigenuk Sumber Mengenaskan, Menanti Perbaikan Pemkab Rembang

waktu baca 3 menit
Sabtu, 27 Sep 2025 12:54 0 60 Supriyanto

REMBANG – Mondes.co.id | Kondisi infrastruktur jalan di Kabupaten Rembang kembali menjadi sorotan tajam publik dan media massa.

DBHCHT TRENGGALEK

Setelah viralnya kerusakan parah di ruas Dukuh Cendono menuju Sambiyan dan jalan Desa Mojorembun menuju Meteseh di Kecamatan Kaliori.

Kini fokus keluhan beralih ke jalur strategis di sisi barat Rembang, yaitu jalan PU sebelah barat Desa Grawan menuju Dukuh Jatigenuk, Kecamatan Sumber.

Warga setempat mengungkapkan kekecewaan mereka, lantaran jalan tersebut diklaim telah puluhan tahun tidak tersentuh pembangunan atau perbaikan total, padahal statusnya adalah jalan milik Pemerintah Kabupaten (PU).

Salah seorang warga Dukuh Jatigenuk, Kecamatan Sumber, Sardi, mengungkapkan bahwa jalan vital tersebut sudah lebih dari satu dekade dengan kondisi memprihatinkan.

“Benar mas, jalan tersebut merupakan jalan PU. Sudah ada 10 tahun lebih belum ada perbaikan yang merata. Ada pengaspalan cuma beberapa puluh meter dan sudah rusak kembali,” jelas Sardi.

Sardi menambahkan bahwa jalan ini memiliki peran krusial, terutama bagi sektor pertanian.

“Padahal jalan tersebut buat aktivitas petani untuk memanen dan memasarkan hasil panennya,” tambahnya.

Pernyataannya itu menekankan bahwa kerusakan jalan secara langsung mengganggu roda perekonomian lokal.

Kekecewaan senada juga datang dari Tumijan, warga Desa Grawan.

Ia menyoroti kondisi jalan lain yang tak kalah rusak, yakni jalan Sekarsari, Kecamatan Sumber, menuju Desa Landoh, Kecamatan Sulang yang dipenuhi lubang.

Tumijan menggarisbawahi pentingnya Kecamatan Sumber sebagai sentra petani tembakau terluas di Kabupaten Rembang yang menjalin kemitraan.

BACA JUGA :  Besok Lebaran Idulfitri, 1 Syawal Jatuh Pada 10 April 

Ia lantas menyarankan agar dana yang berasal dari Cukai Tembakau tidak hanya difokuskan pada pengadaan alat mesin pertanian (Alsintan) saja, melainkan juga dialokasikan untuk perbaikan infrastruktur jalan.

“Petani tembakau yang terluas menjalin kemitraan itu Kecamatan Sumber, Mas. Otomatis cukainya juga besar. Jangan hanya diwujudkan di Alsintan saja. Tolong diperhatikan jalan Sekarsari menuju Landoh,” tegasnya menyuarakan aspirasi agar dana bagi hasil cukai (DBHCHT) dapat menyentuh pembangunan infrastruktur dasar.

Menanggapi sorotan publik ini, Pemerintah Kabupaten Rembang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTaru) telah mengambil langkah strategis.

Sebagaimana diberitakan Mondes.co.id sebelumnya, Pemkab Rembang telah menambah anggaran perbaikan jalan melalui APBD Perubahan senilai sekitar Rp10 miliar, khusus untuk perbaikan jalan.

Anggaran besar ini diprioritaskan untuk menangani ruas jalan Tireman-Japirejo yang cukup panjang, setelah sebelumnya gagal disetujui dalam program Inpres Jalan Daerah (IJD) dari Pemerintah Pusat.

Penentuan skala prioritas perbaikan jalan ini didasarkan pada hasil survei lapangan dan usulan langsung dari masyarakat.

Faktor lalu lintas dan tingkat kebutuhan mendesak menjadi pertimbangan utama dalam menentukan titik mana yang harus diperbaiki terlebih dahulu.

Selain proyek besar tersebut, DPUTaru juga menyiapkan 23 titik perbaikan jalan langsung yang tersebar di berbagai kecamatan.

Saat ini, titik-titik tersebut masih dalam tahap perencanaan dan melibatkan konsultan, sebelum masuk ke tahap konstruksi.

Tak berhenti di situ, dari APBD Induk tahun 2025, DPUTaru sudah menyiapkan empat paket pengerjaan jalan utama yang siap digarap.

Ruas-ruas yang akan menjadi fokus perbaikan antara lain sebagai berikut.

1. Jalan Landoh-Kerep

2. Jalan Sendangagung-Segoromulyo

3. Jalan Mrayun-Ngrajan-Tahunan

4. Jalan Punggurharjo-Wuwur-Johogunung

Meskipun Pemkab Rembang telah mengalokasikan dana dan merencanakan sejumlah perbaikan, harapan besar kini tertuju pada realisasi cepat pembangunan di jalur-jalur yang disorot, termasuk jalan di Kecamatan Sumber yang menjadi urat nadi perekonomian petani tembakau.

BACA JUGA :  Atasi Kekeringan, Sumur Dalam Mulai Dikerjakan di Jakenan dan Angkatan Lor

Editor: Mila Candra 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini