REMBANG – Mondes.co.id | Sebuah video viral yang beredar luas di grup WhatsApp mengejutkan publik.
Dalam rekaman tersebut menampilkan pemandangan memprihatinkan di Puskesmas 1 Kragan, Rembang.
Ratusan siswa SMPN 1 Kragan diduga mengalami gejala keracunan massal setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) berupa mi ayam pada Selasa (23/9/2025).
Hingga Rabu (24/9/2025) siang, belasan siswa masih terbaring lemas di fasilitas kesehatan tersebut, sementara para orang tua memenuhi ruangan dengan raut wajah cemas.
Rekaman video tersebut menunjukkan para murid terbaring lemas di tempat tidur Puskesmas, sebagian di antaranya bahkan harus diinfus untuk memulihkan kondisi.
Ruangan Puskesmas pun dipenuhi isak tangis para murid.
Peristiwa ini langsung menimbulkan keprihatinan mendalam di kalangan masyarakat, terutama para orang tua yang anaknya bersekolah di sana.
Salah satu orang tua, menceritakan pengalaman putrinya yang mulai menunjukkan gejala aneh sepulang sekolah pada Selasa sore.
“Anak saya diare terus sampai malam dan juga pusing,” ujarnya.
Lantaran kondisi tak kunjung membaik, maka dirinya membawa sang anak ke Puskesmas
“Tadi pagi di sekolah diare lagi sampai tiga kali. Gejala pusing, lemas, akhirnya langsung saya bawa ke Puskesmas sekitar pukul 11.00 WIB,” tambahnya.
Gejala yang dialami putrinya ternyata juga dirasakan oleh banyak siswa lain.
Sebagian besar dari mereka mengalami mual, muntah, dan diare hebat, gejala yang kuat mengarah pada dugaan keracunan makanan.
Kejadian ini langsung menarik perhatian pihak Puskesmas 1 Kragan yang langsung bergerak cepat menangani para pasien.
Kepala Puskesmas 1 Kragan, Ahmad Fuad, mengonfirmasi kejadian tersebut.
Menurutnya, total ada 173 siswa yang sempat dilarikan ke Puskesmas.
“Setelah kami periksa, 160 anak diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah membaik,” ujarnya.
Namun, ia menambahkan, hingga sekitar pukul 12.30 WIB, tercatat ada 13 anak yang masih menjalani perawatan intensif,” jelas Fuad.
Fuad memastikan bahwa pihak Puskesmas telah memberikan penanganan terbaik untuk para siswa.
“Gejala yang dialami mayoritas anak adalah mual, muntah, dan diare. Ada riwayat nyeri di perut, mual, muntah, dan diare. Tanda-tanda seperti itu, itu kan tanda-tanda keracunan,” tegasnya.
Peristiwa ini menjadi sorotan serius dan mendesak pihak terkait untuk segera mengusut tuntas penyebab keracunan massal ini.
Investigasi lebih lanjut diperlukan untuk memastikan keamanan program MBG di sekolah-sekolah, sehingga kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Masyarakat kini berharap agar semua siswa yang masih dirawat segera pulih dan bisa kembali beraktivitas normal.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar