PATI – Mondes.co.id | Flonia Sherly Nafissa Ariyanto, seorang perempuan muda yang berasal dari Desa Tambaharjo, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati yang kini menjadi inspirasi di kalangan anak muda Bumi Mina Tani.
Di usianya yang terbilang muda, kini ia menjalankan bisnis dengan memimpin sebuah akademi pembinaan sepak bola usia muda, yaitu Akademi Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung (Persib) Pati.
Di usianya yang baru menginjak 18 tahun, Flonia sudah dipercaya untuk memimpin akademi tersebut.
Kepercayaan itu ia terima langsung dari sang ayah, Dwi Ariyanto sebagai bentuk dukungan terhadap kemampuannya.
Sebelumnya, ia baru saja menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kayen, beberapa bulan yang lalu.
Amanah memilih pundak gadis cantik yang punya berbagai prestasi tersebut.
Setelah menamatkan SMA, Flonia sebenarnya berencana melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi.
Namun situasi yang muncul, membuat sang ayah memintanya mengambil alih kepemimpinan Akademi Persib Pati, meski awalnya ia tidak memiliki keinginan untuk menakhodai akademi tersebut.
“Rela menunda kuliah, karena tahun ini saya tidak mengambil perguruan tinggi manapun,” ujarnya saat ditemui Mondes.co.id, Kamis (18/9/2025).
Sebelumnya, dirinya berkeinginan menjadi seorang dokter.
Bahkan di tahun ajaran baru ini, ia sempat memperoleh rekomendasi beasiswa di perguruan tinggi yang berada di Korea Selatan.
Namun, dengan jalan yang dipilihnya mengelola Akademi Persib Pati, Flonia rela tidak mengambil program-program tersebut di tahun ini.
“Saya mengajukan untuk masuk di beasiswa di Korea dan untuk universitasnya pribadi saya belum dapat pastinya dapat universitas apa, karena memang saya di situ mendapatkan 13 pilihan universitas yang memiliki rating tertinggi di Korea,” jelasnya.
Opsi belasan kampus mentereng di Negeri Ginseng sempat membayanginya dengan tawaran beasiswa.
Sangat luar biasa pencapaian yang jarang didapati oleh pemuda atau pemudi di Kabupaten Pati.
“Tetapi saya sebelum masuk ke dalam seleksi berikutnya, dari orang tua saya bukan melarang anaknya ini berkembang, tidak. Mungkin dari jarak yang terlalu jauh juga dalam waktu empat tahun, juga jadi pertimbangan,” lanjutnya.
Flonia rela menunda kuliah demi fokus memajukan dunia sepak bola di Kabupaten Pati.
Ia memiliki harapan agar Akademi Persib Pati kelak dapat melahirkan talenta berbakat yang dilirik oleh klub papan atas Liga Indonesia dan tim nasional (Timnas).
“Kalau harapan saya Akademi Persib Pati, harapan saya nanti bisa masuk ke Persib, Timnas, tim-tim lain bisa termasuk Persipa (Persatuan Sepakbola Indonesia Pati), untuk membantu Persipa untuk naik lagi,” paparnya.
Kecintaan terhadap sepak bola di dalam jiwanya, memotivasi Flonia untuk mengenalkan identitas daerah lewat olahraga si kulit bundar.
Ia menegaskan bahwa Bumi Mina Tani dapat dikenal oleh publik dengan sepakbolanya,
“Karena sepak bola menurut saya bukan hanya sebuah hobi, bukan hanya sebuah pekerjaan, tapi sebuah jati diri di satu daerah,” tandasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar