REMBANG – Mondes.co.id | Dukuh Sangkrah di Desa Logede, Kecamatan Sumber, menjelma menjadi salah satu sentra penghasil jambu mete terbesar di wilayahnya.
Kekayaan alam ini membawa berkah bagi para petani, di mana hasil panen mereka seringkali diburu oleh pedagang dari berbagai daerah, bahkan hingga luar kota.
Menurut penuturan warga setempat, sebagian besar jambu mete yang sudah matang ini, dipasok kepada pengepul dengan harga yang terbilang rendah, yaitu Rp5.000 per kilogram.
Namun, jambu mete yang dibeli dari pengepul ini, oleh pedagang lain bisa dijual kembali dengan harga yang jauh lebih tinggi, bahkan ada yang menjualnya hingga Rp1.000 per buah yang sudah matang.
Ini menunjukkan adanya potensi nilai tambah yang besar dari buah mete tersebut, yang mungkin belum sepenuhnya dimaksimalkan oleh para petani di Sangkrah.
Yuyun, salah satu pengepul jambu mete di Dukuh Sangkrah, membenarkan bahwa jambu mete dari desa mereka sangat diminati.
“Jambu kami sering dibeli dari berbagai daerah, Mas. Yang paling sering ambil dalam jumlah banyak dari Pati,” ungkap Yuyun, Senin (25/8/2025).
Ia menambahkan, selain untuk konsumsi langsung, jambu mete ini juga banyak dibeli oleh pedagang lain untuk dijual kembali ke pasar-pasar dengan harga kiloan, eceran, bahkan dalam bentuk siap masak yang sudah dirajang kecil-kecil.
Namun, harga jual yang ditetapkan dari petani kepada pengepul tetap konsisten, yaitu Rp5.000 per kilogram.
Meskipun harga ini dianggap rendah, para petani tetap bersyukur karena hasil panen mereka selalu terserap oleh pasar.
Tak hanya sebagai buah konsumsi, jambu mete juga memiliki nilai kuliner yang unik di kalangan warga sekitar.
Sutri, seorang warga dari Desa Krikilan, berbagi cerita tentang bagaimana ia dan tetangganya mengolah jambu mete.
”Kalau di sini, jambu metenya dirajang (dipotong kecil-kecil) dan diolah jadi lauk. Ada yang dicampur ikan, ada juga yang dicampur terong poka. Rasanya unik dan jadi variasi menu sehari-hari,” katanya.
Kreativitas ini menunjukkan bahwa jambu mete memiliki potensi lebih dari sekadar bijinya yang sering diolah menjadi kacang mete.
Jambu metenya sendiri bisa menjadi bahan dasar masakan yang lezat dan bergizi.
Dengan potensi yang besar ini, baik dari segi kuantitas maupun keberagaman cara pengolahan, Dukuh Sangkrah memiliki peluang untuk terus mengembangkan sektor pertanian jambu mete.
Hal ini tidak hanya dapat meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga memperkenalkan kekayaan kuliner lokal ke daerah lain.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar