PATI – Mondes.co.id | Petani jagung di Kabupaten Pati tengah waspada terhadap serangan hama tikus yang kerap menyerang batang hingga tongkol jagung.
Mereka khawatir, ketika masa tanam jagung berikutnya dengan kondisi yang berbeda dari sebelumnya, apalagi bakal memasuki musim penghujan.
Petani asal Desa Wukirsari, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati, Bambang Sutiknyo menilai jika pada budi daya jagung yang akan datang, dimungkinkan banyak tikus yang mengganggu.
Pasalnya, kelembaban kondisi itu membuat tikus berkeliaran.
“Prediksiku bagus kemarin wingi, masalahnya nanti tidak ada kemarau, jadi tanah gak bisa kering. Akan ada tikus yang semakin banyak,” ujarnya saat dihubungi Mondes.co.id, Sabtu, 9 Agustus 2025.
Hama tikus kerap memakan batang hingga tongkol jagung. Pada akhirnya kualitas jagung untuk dipanen menjadi jelek, sehingga tak laku di pasaran.
“Biasanya baru menyemai sudah dimakan, nanti kalau sudah muncul klobot (tongkol jagung), lalu dimakan tikus. Terus dampaknya kondisi jagung mulai kemrikit, jagung yang seperti itu cocoknya dibuat bakwan karena kesukaan orang-orang lantaran manis,” terang Bambang.
Saat ini ia bersama petani yang lain sedang mempersiapkan lahan untuk ditanami.
Bambang harap pertanian jagung selanjutnya bisa aman dari serangan organisme pengganggu tanaman, tetapi jika ada tikus, bisa segera dapat diatasi.
“Ya semoga kalau ada tikus bisa teratasi. Dan, harga jagung tetap stabil,” pungkasnya.
Terupdate, harga jagung saat ini mencapai Rp5.800 per kilogram.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar