dirgahayu ri 80

Kirab Hari Jadi Pati Diwarnai Suara Rakyat, Imbas Kenaikan PBB-P2 250 Persen

waktu baca 2 menit
Kamis, 7 Agu 2025 19:14 0 136 Harold

PATI – Mondes.co.id | Kirab Boyongan yang merupakan rangkaian acara Hari Jadi ke-702 Kabupaten Pati, diwarnai sorakan warga saat kereta kencana yang ditumpangi orang nomor satu di Bumi Mina Tani melintas di antara kerumunan, Kamis (7/8/2025).

Tak hanya Bupati Pati Sudewo yang disoraki “huuuu” oleh warga ketika melintas.

Begitu pun saat kereta yang ditumpangi Plt Sekda Pati Riyoso terlihat di antara rombongan kirab.

Dimungkinkan, sorakan massa itu imbas kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.

Fuad Saifurahman salah seorang warga, mengatakan awalnya tidak menduga jika Kirab Boyongan yang merupakan event budaya tahunan, diwarnai sorakan yang ditujukan kepada dua tokoh tersebut.

“Ini dalam rangka nonton kirab Hari Jadi Pati. Ada yang luar biasa, kirabnya menarik, tapi ada yang lebih menarik lagi, di mana tadi pemimpinnya lewat dan disoraki oleh masyarakat,” ujarnya.

Ia menduga, sorakan itu merupakan wujud kekecewaan warga Bumi Mina Tani terkait kebijakan PBB-P2.

“Ini kan baru hangat-hangatnya ya terkait kenaikan pajak PBB-P2, mungkin ini bentuk kekecewaan masyarakat Pati ya, mungkin. Tadi yang disoraki Bupati dan Sekda,” ungkapnya.

Sebagai warga Pati, ia mengaku prihatin dengan kondisi Kabupaten Pati yang seperti ini.

Dia berharap Pati kembali adem ayem seperti sediakala.

“Saya sebagai masyarakat Pati sangat prihatin, mungkin perlu dievaluasi lagi untuk kebijakan-kebijakan itu, agar lebih merakyat dan kebijakan yang berpihak kepada rakyat,” terangnya.

Sebelumnya, Bupati Pati, Sudewo mengatakan bahwa angka 250 persen itu adalah angka maksimal kenaikan.

BACA JUGA :  Desa Tegalsambi dan Panggang Jadi Percontohan Kampung Digital 

Itu pun, menurut Bupati, hanya segelintir wajib pajak yang sampai di angka tersebut.

“Nanti akan kami keluarkan tabel data klasifikasi kenaikannya. Dari situ akan nampak bahwa kenaikan yang di bawah 50 persen dan di bawah 100 persen jauh lebih mendominasi,” paparnya.

Bupati Sudewo mengungkapkan permohonan maaf kepada masyarakat atas dinamika yang terjadi menjelang peringatan hari jadi, termasuk insiden pada Selasa sebelumnya.

“Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tidak ada maksud melakukan perampasan. Kami hanya ingin memastikan Kirab Boyongan yang digelar lima tahun sekali ini, dapat berlangsung lancar sesuai rute yang ditetapkan. Kami pun tidak pernah melarang atau menghalangi kegiatan penggalangan dana,” jelasnya.

“Saya juga minta maaf atas pernyataan ‘lima ribu silakan, lima puluh ribu massa silakan’. Tidak ada niat untuk menantang rakyat, apalagi rakyat saya sendiri,” tegas Sudewo.

Editor: Mila Candra 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini