dirgahayu ri 80

Menikmati Lontong Gebyur Keliling, Kuliner Khas Jepara yang Memikat Lidah

waktu baca 3 menit
Selasa, 5 Agu 2025 08:41 0 76 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Bagi pecinta kuliner, bisa dicoba makanan yang satu ini.

Lontong gebyur, salah satu makanan khas yang ada di Kota Ukir.

Memang sudah banyak makanan yang menggunakan atau berbahan dasar dari lontong. Namun, lontong gebyur yang satu ini mempunyai rasa unik.

Makanan yang berisikan lontong dan sayur segar ini menjadi satu di antara makanan yang tepat dipilih saat berkunjung ke Jepara.

Diminati banyak masyarakat, membuat kuliner lontong gebyur ini bertebaran di Jepara. Tidak hanya mereka yang menjual di warung tapi juga ada yang dijual dengan cara berkeliling.

Satu di antaranya, penjual lontong gebyur, Abdurrahman Sholeh (25) warga Kelurahan Potroyudan, Kecamatan Jepara yang berjualan menggunakan gerobak motor.

Berbekalkan sepeda motor yang dimodifikasi menjadi gerobak jualannya yang dimiliknya, Abdurrahman pun berjualan lontong gebyur dengan berkeliling di sekitaran Kecamatan Jepara.

Abdurrahman yang sebelumnya hanya berprofesi sebagai tukang kayu, akhirnya memilih beralih berjualan lontong gebyur.

Peralihan itu pun dikarenakan orderan pesanan kayu yang saat ini mulai sepi peminatnya.

Akhirnya pria yang baru berusia 25 tahun ini, memilih banting setir menyajikan makanan khas Kabupaten Jepara dengan resep khas warisan keluarganya.

“Ini resepnya dari Mbah Buyut, terus turun ke mbah, mbah ke ibu, ibu terus turun ke saya, jadinya resepnya turun temurun,” kata Abdurrahman, Selasa (5/8/2025).

Sebagai informasi, lontong gebyur merupakan makanan yang berisikan lontong diberi tambahan toping berupa tauge, tahu semur, serta udang yang kemudian disiram kuah dengan diberi campuran rempah-rempah.

BACA JUGA :  Festival Thong-Thong Lek Menarik Perhatian Ribuan Warga Rembang

“Kuahnya ini juga beda, pakai campuran rempah-rempah sama gula merah. Kalau yang lain kuahnya kan kadang bening,” ungkapnya.

Selain itu, dia juga menyediakan tambahan toping berupa telur semur untuk melayani pembeli yang memiliki alergi terhadap udang.

“Khasnya ini sebenarnya pakai udang, kuahnya itu sebenarnya juga dari kaldu udang. Cuma namanya pembeli, mungkin ada yang alergi udang, makanya saya sediakan toping yang lain, pake telur,” ucapnya.

Untuk harga yang dipatok oleh Abdurrahman pun cukup terjangkau. Per porsi lontong gebyur jualannya hanya dipatok Rp10 ribu saja.

Jika ditambah dengan toping telur, pembeli hanya menambah uang Rp3 ribu, sehingga menjadi Rp13 ribu per porsi.

Meskipun baru buka sekitar dua bulan yang lalu, dalam sehari ia mengaku bisa menjual sekitar 40 porsi.

Kemudian pada saat hari libur sekitar 60 porsi dalam sehari.

“Jualnya dari jam 06.30 WIB sampai habis Dhuhur, jam 13.00 WIB lah, lokasinya ngga pindah-pindah, di depan Gedung Haji Jepara,” ujarnya.

Di sisi lain, satu di antara pembeli lontong, Tika warga Kalinyamatan mengatakan bahwa lontong gebyur memiliki rasa yang khas, terutama dari kuahnya.

“Rasanya enak ya, porsinya juga pas. Kuahnya ini kalau di tenggorokan anget, anak saya juga suka, enak lah. Terus yang jual juga ramah, selalu senyum, jadi kita yang beli tu seneng,” ujarnya.

Setiap orang mempunyai langganan sendiri-sendiri pada kuliner lontong gebyur ini.

Editor: Mila Candra 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini