PATI – Mondes.co.id | Petani tebu yang memiliki jejaring kemitraan dengan Pabrik Gula (PG) Trangkil, mencoba untuk berinovasi dengan menanam varietas tebu yang lain.
Awalnya, mayoritas petani memilih tanam tebu varietas PSKA 942, yang notabene sudah berlangsung sejak puluhan tahun.
Saat ini petani tebu mencoba menanam tebu varietas PSKA 095.
Hal ini diterangkan oleh salah satu petani yang berasal dari Trangkil, Pati, Asy’ari pada Sabtu, 26 Juli 2025.
“Tanaman tebu selama 30 tahun selama ini berjalan baik, kini ada inovasi, salah satunya penanaman varietas baru PSKA 095. Karena kami senang inovasi,” ujarnya.
“Kami berani bicara karena dulu mencoba. Beberapa kali kami coba varietas baru, kalau kemarin PSKA 942, kini PSKA 095,” imbuhnya.
Menurutnya, tebu varietas PSKA 095 memiliki keunggulan dari segi jumlah anakan dan sisi pertumbuhannya yang merata.
Lalu, jangka waktu perkembangannya sangat cepat, bahkan baru dua bulan sudah subur dibanding varietas lain yang membutuhkan waktu empat bulan.
Namun, kelemahannya secara umum biasanya dihinggapi ulat.
Meski demikian, ia menyebut jika selama tanaman tebu sehat, maka kondisi itu amat wajar.
“Jadi keunggulan ini anakannya sangat banyak, pertumbuhan merata, dua bulan sudah gemuk, apalagi kalau empat bulan, Insya Allah lebih baik. Kelemahannya hanya ada ulatnya, wajar,” ucapnya.
Ia berharap produksi tebu yang ditanam meningkat.
Sehingga kemitraan antara petani tebu di Kabupaten Pati dan PG Trangkil semakin saling menguntungkan.
“Harapanya produksi meningkat, rendeman (kadar kandungan gula) meningkat, sehingga kemitraan petani dan PG Trangkil sinergi. Sehingga petani sejahtera, PG Trangkil jaya,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar