Sebanyak 335 Warga Binaan Lapas Pati Menerima Sosialisasi HIV/AIDS Dari Dinkes

waktu baca 2 menit
Kamis, 25 Nov 2021 11:29 0 783 mondes

PATI-Mondes.co.id| Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Pati mengadakan sosialisasi Voluntary Counseling Test (VCT) mobile yang di adakan Dinas Kesehatan Kabupaten Pati bersama RSUD Kayen. Rabu, (24/11/2021).

Menurut Kalapas Pati Febie Dwi Hartanto, sosialisasi kali ini mengenai informasi dasar HIV/AIDS pada warga binaan di Lapas, dan menjadi salah satu populasi kunci dalam skreening HIV. Kegiatan ini dilakukan terkait hari HIV/AIDS sedunia dan kegiatan berlangsung kurang lebih satu jam karena masih dalam masa Pandemi Covid-19.

“Dalam kegiatan ini diikuti oleh 335 warga binaan dilanjutkan dengan pemeriksaan/skrining sejumlah 40 orang. Kegiatan VCT mobile pada warga binaan merupakan kegiatan rutin yang dilakukan minimal setiap enam bulan sekali,” kata Febie.

Menurut Kadinkes Pati, dr. Aviani Tritanti Venusia, ini merupakan bentuk dasar sosialisasi dalam menyambut hari HIV/AIDS sedunia. Sementara Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. Joko Leksono Widodo, menambahkan saat ini sudah ada beberapa fasilitas kesehatan (faskes) yang membuka pengobatan HIV/AIDS. Sejumlah 29 Puskesmas se-Kabupaten Pati dan 10 rumah sakit mampu melakukan screening.

“Dari jumlah tersebut, 18 faskes yang sudah mampu melakukan screening sekaligus pengobatan. HIV memamg penyakit yang tidak dapat disembuhkan, namun pasien dapat hidup normal dengan mengkonsumsi ARV secara rutin. Semakin dini seseorang mengetahui status HiV melalui skreening, semakin cepat diobati, semakin cepat penularan dapat dicegah,” terang dr. Joko Leksono.

Mengingat indikatornya setelah mengkonsumsi obat, selama 6 bulan, untuk bisa dilakukan pengecekan CD4 dan Viral Load. Dua indikator ini untuk bisa melihat keberhasilan pengobatan ARV. Konsumsi obat secara rutin dan disiplin akan memberikan banyak keuntungan bagi pasien, selain kemungkinan menularkan akan menurun, namun selain itu kualitas hidup pasien akan semakin membaik. Jika pasien tidak mengonsumsi obat secara teratur, akan terlihat hasilnya dan dapat dievaluasi. Dinkes Pati berkoordinasi dengan faskes untuk tetap menjaga kerahasiaan pasien.

BACA JUGA :  Target 53% Hingga 31 Oktober Kabupaten Pati Genjot 50 Ribuan Vaksin

Tujuan dari kegiatan ini adalah agar tersosialisasikan informasi HIV/AIDS yang benar. Mari kita cegah penularannya dan bukan orangnya, STOP stigma terhadap ODHA.

“Pelaku narkoba suntik juga menjadi sasaran beresiko terkait penularan HIV/ AIDS. Dan tugas kami di sini adalah untuk mengajak masyarakat screening HIV dan apabila ditemukan reaktif, kami mengarahkan pada pengobatannya,” pungkas Kasie Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Ninik Trisnawati.

(Dn/Mondes)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini