PATI – Mondes.co.id | PT Hwaseung Indonesia Pati (HWP) atau PT HWI 2 masih aktif mencari tenaga kerja baru, khususnya di daerah Kabupaten Pati dan sekitarnya.
Pabrik produsen sepatu asal Korea itu membuka kesempatan lowongan pekerjaan (loker) hingga puluhan ribu tenaga anyar.
Dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Pati, Bambang Agus Yunianto, PT HWP sejak awal 2025 mulai membuka loker hingga akhir tahun nanti.
Pihak perusahaan asal Negeri Ginseng tersebut memberi kesempatan kerja bagi 15.000 karyawan baru di tahun 2025.
Ia menyebut, sejauh ini sudah ada 8.000 karyawan baru yang telah direkrut sejak Januari 2025.
Pihak perusahaan masih membuka kesempatan selebar-lebarnya bagi siapapun yang ingin melamar pekerjaan, terbuka untuk laki-laki maupun perempuan.
“Mulai Januari ada 4.000, kini udah 8.000-an, karena untuk di tahun ini mereka (PT HWP) menarget 15.000 karyawan. Kini masih rekrut sesuai kebutuhan, baik laki-laki dan perempuan, kalau paling banyak kemarin operator,” terangnya saat diwawancarai, Kamis, 4 Juli 2025.
Sebagai informasi, PT HWP menargetkan sebanyak 25.000 karyawan untuk mengisi bagian-bagian tertentu.
Perusahaan yang baru berdiri 2022 itu senantiasa membuka loker melalui berbagai cara, di antaranya online, konvensional di Kantor Disnaker, dan konvensional di sejumlah kantor kecamatan.
Disnaker Kabupaten Pati berharap PT HWP dapat memperoleh karyawan sesuai target agar produksinya lancar.
Pihaknya juga merasa senang jika masyarakat Kabupaten Pati memiliki pekerjaan untuk menaikkan taraf ekonomi keluarga.
“Semoga HWI sesuai target di kondisi ini. Akhir tahun 15.000 dari kuota 25.000, yang penting ekonomi global tidak masalah,” harapnya.
Sementara itu , ia menanggapi keluhan masyarakat di media sosial yang menyesalkan terkait prioritas perekutran oleh PT HWP.
Pasalnya, selama ini keutamaan PT HWP memilih karyawan perempuan dibandingkan laki-laki.
Pihaknya tidak bisa mengintervensi perusahaan untuk mengutamakan gender laki-laki.
Pasalnya, kewenangan pemerintah daerah (Pemda) amat sangat terbatas.
“Kita tidak bisa intervensi perusahaan karena yang punya kewenangan penuh mereka butuhnya laki-laki cuma terbatas. Padahal laki-laki juga butuh kerjaan, apa harus pelamar laki-laki memakai gaun agar diterima?” ungkapnya sembari berkelakar.
Pihaknya terus berupaya memberi kesempatan kerja bagi masyarakat Kabupaten Pati, khususnya yang laki-laki.
Pasalnya, tanggung jawab mencari nafkah seorang laki-laki jauh lebih besar dibandingkan perempuan.
“Semoga aja nanti dua bulan ke depan, kira-kira Agustus ada pembukaan tenaga kerja musiman ke luar negeri. Kami sedang berkomunikasi lobby dengan Korea,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar