SDN 3 Kaliombo Memprihatinkan, Antar Ruang Kelas Hanya Disekat Papan

waktu baca 2 menit
Senin, 23 Jun 2025 18:26 0 104 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Kondisi SDN 3 Kaliombo sungguh memprihatinkan.

Sekolah yang terletak di sepadan Sungai SWD II ini hanya memiliki empat ruang kelas yang digunakan untuk siswa kelas I hingga VI.

SD ini berdiri sejak tahun 1985, di mana awalnya hanya memiliki tiga ruang kelas pada bangunan lama dan satu ruang kelas di gedung yang baru selesai dibangun pada tahun 2024.

Sekolah ini juga tidak memiliki pagar pembatas.

Agar mencukupi aktivitas siswa di masing-masing kelas, ruang kelas di SD yang berada di Dusun Godang Ndoro payung, Desa Kali ombo, Kecamatan Pecangaan ini terpaksa disekat dengan menggunakan papan triplek.

Tiga ruang kelas tidak hanya dibagi untuk proses belajar mengajar, tetapi juga sebagai ruang kantor kepala sekolah dan guru.

Mendapati kondisi ini, Wakil Bupati Jepara Muhammad Ibnu Hajar turun tangan dengan mengunjungi SD Negeri 3 Kaliombo, Kecamatan Pecangaan, Senin (23/6/2025).

Turut mendampingi Asisten I Sekda Jepara Ratib Zaini dan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Ali Hidayat.

“Ini kita kunjungi SD Negeri 3 Kaliombo, kondisinya memprihatinkan karena kelas satu dengan yang lainnya harus disekat. Ini menjadi perhatian Pemkab Jepara,” ucap Hajar.

Wakil Bupati berencana akan menganggarkan melalui perubahan APBD 2025.

Anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk membangun satu ruang kelas.

Hajar menjelaskan bahwa sekolah tersebut menampung 45 siswa dari kelas 1 hingga 6.

Sehingga untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Jepara diminta secara mandiri untuk membangun ruang kelas yang belum terpenuhi.

BACA JUGA :  Peduli Anak, GITJ Mencolo Juwana Gandeng Dinsos P3AKB Cegah Kekerasan 

“Kita akan koordinasikan dengan pusat. Namun karena secara regulasi sekarang ada standar minimal 60 dapodik, ini yang menjadi kendala dan akan kita komunikasikan lagi,” ujarnya.

Sebelumnya, SD Negeri 3 Kaliombo hanya menerima siswa dari kelas 1 hingga kelas 3.

Namun karena ada dorongan dari warga agar anak-anaknya tetap bersekolah di sekolah tersebut hingga lulus SD, pihak sekolah berinisiatif untuk menyekat ruang kelas sembari menunggu pembangunan ruang kelas baru.

Saat ini, sudah ada ruang kelas baru yang diperuntukkan untuk kelas 5.

Prioritas tersebut diberikan berdasarkan jumlah siswa dalam satu kelas.

Para guru pun berharap ruang kelas baru segera dibangun, agar proses belajar – mengajar dapat semakin nyaman, sehingga para siswa tidak perlu jauh-jauh untuk mengenyam pendidikan.

Editor: Mila Candra 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini