Teror Maling Pompa Air hingga Kotak Amal Hantui Sumber, Warga Resah

waktu baca 2 menit
Minggu, 1 Jun 2025 12:27 0 306 Supriyanto

REMBANG – Mondes.co.id | Warga Kecamatan Sumber, khususnya di Dukuh Jambu dan Sangkrah, tengah dilanda keresahan akibat maraknya aksi pencurian yang menyasar pompa air jenis sibel, sanyo, bahkan mixer masjid, hingga kotak amal.

DBHCHT TRENGGALEK

Peristiwa ini bukan kali pertama terjadi, membuat warga khawatir dan mengalami kerugian materiil yang tidak sedikit.

Menurut penuturan Suci, seorang warga Dukuh Sangkrah, pada malam kejadian, pompa air miliknya raib digasak maling bersamaan dengan pompa air milik sekitar tujuh warga lainnya.

“Di dukuh Sangkrah sendiri semalam barengan pompa air saya, ada sekitar milik 7 orang ikut digasak maling,” terang Suci dengan nada prihatin, Minggu (1/6/2025).

Ia menambahkan, meskipun kondisi pompa air sudah dirantai, namun tetap saja digondol maling.

“Kejadian ini bukan yang pertama kalinya,” imbuh Suci, menunjukkan betapa seringnya kejadian serupa menimpa warga.

Senada dengan Suci, Sahri, warga Dukuh Jambu, juga mengungkapkan pengalamannya.

“Di dukuh kami mixer masjid yang harganya jutaan juga ikut digondol maling,” ujarnya.

Lebih mengejutkan lagi, menurut Sahri, di desa lain dalam Kecamatan Sumber, kotak amal masjid juga menjadi sasaran pencurian di hari yang sama dengan kejadian di masjid mereka.

Rentetan pencurian ini menimbulkan kerugian materiil yang signifikan bagi warga dan lembaga keagamaan.

Pompa air jenis Sibel dan Sanyo memiliki harga yang bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah, tergantung spesifikasi.

Sementara itu, mixer masjid yang disebutkan Sahri mencapai harga jutaan rupiah, menambah daftar kerugian yang ditanggung masyarakat.

BACA JUGA :  Tuan Rumah Festival Tunas Bahasa Ibu, Jepara Siap Pertahankan Gelar Juara Umum

Belum lagi isi kotak amal masjid yang raib, yang seharusnya digunakan untuk kegiatan sosial dan keagamaan.

Meski diteror oleh aksi pencurian ini, warga Dukuh Jambu dan Sangkrah mayoritas lebih memilih untuk membeli kembali barang yang hilang dan enggan melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib.

Alasan di balik keengganan ini belum dapat dipastikan, namun kemungkinan berkaitan dengan anggapan bahwa proses pelaporan akan rumit atau kurang efektif dalam pengembalian barang yang hilang.

Keresahan ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi aparat kepolisian setempat untuk meningkatkan patroli dan mengusut tuntas kasus-kasus pencurian yang meresahkan warga Kecamatan Sumber ini.

Editor: Mila Candra 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini