Ubinan Lahan Padi di Margorejo Hasilkan 10,2 Ton per Hektar

waktu baca 2 menit
Rabu, 28 Mei 2025 17:38 0 513 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati melalui Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Margorejo melangsungkan ubinan di lahan sawah milik petani asal Desa Bumirejo, Suyono pada hari ini, Rabu, 28 Mei 2025.

DBHCHT TRENGGALEK

Kegiatan ubinan tersebut melibatkan berbagai unsur, termasuk dihadiri Camat Margorejo, Arif Fadhillah beserta jajarannya.

Sebagai informasi, ubinan berlangsung di dua titik lokasi.

Titik lokasi ubinan ditentukan berdasarkan aplikasi survey ubinan dari Badan Pusat Statistik (BPS). Lahan milik Kelompok Tani (Poktan) Tambakrejo, Desa Bumirejo dipilih.

Kabar gembira didapati dari hasil ubinan tersebut, karena masing-masing ubinan menghasilkan 6,42 kilogram dan 6,22 kilogram, sehingga ketika dikonversi berdasarkan per hektar, maka menghasilkan 10,27 ton.

Capaian ini sangat fantastis, karena menjadi cita-cita Bupati Pati Sudewo untuk per hektar lahan harus mampu menghasilkan 10 ton padi.

“Kita melaksanakan ubinan di Bumirejo bersama dengan BPP Margorejo, Dinas Pertanian, perangkat desa, dan para petani. Alhamdulillah didapatkan hasil ubinan 6,42 kilogram, kalau dikonversikan per hektar mendapat 10,27 ton, artinya program 10 ton per 1 hektar, bisa,” ungkap Camat Margorejo, Arif Fadhillah saat diwawancarai.

Dirinya optimis lahan pertanian di Kecamatan Margorejo mampu menghasilkan minimal 10 ton per hektar.

“Saya optimis Kecamatan Margorejo memberikan 1 hektar 10 ton. Semoga menghasilkan banyak sesuai harapan minimal 10 ton,” harapnya.

Sementara, Koordinator BPP Kecamatan Margorejo, Sarmidi mengatakan hasil ubinan hari ini memuaskan.

Pihaknya berkolaborasi dengan sejumlah unsur mengambil sampel ubinan varietas padi Inpari 32.

“Hasilnya pada hari ini, ubinan kita ambil sampel varietas Inpari 32. Hasil ubinan 6,42 kilogram, kalau dikonversi 1 hektar jadi 10,27 ton,” katanya.

BACA JUGA :  Kecelakaan Perairan Mengintai, Sat Polairud Polresta Pati Bagikan Life Jacket

Dipilihnya lahan milik Suyono lantaran berbagai sebab, di antaranya memiliki benih yang berlabel, dibudidaya dengan pola pemupukan berimbang, perawatan, dan pengendalian hama yang baik. Oleh karena itu, padi tersebut unggulan.

“Harapannya untuk poktan lainnya bisa menerapkan penggunaan benih unggul, pupuk berimbang, perawatan dan pengendalian hama yang baik. Lahan Pak Suyono benihnya berlabel, pemupukan berimbang, pengolahan lahan sebagian organik,” terang Sarmidi.

Ia menilai bahwa program Bupati Pati terimplementasi dengan baik berkat upaya yang baik dari petani, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), dan berbagai unsur lainnya.

“Program bupati masuk (terwujud), Alhamdulillah kelihatannya hampir merata,” tandasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini