Ubinan Padi di Lahan Pucakwangi Hasilkan 11,8 Ton per Hektar

waktu baca 2 menit
Rabu, 28 Mei 2025 11:07 0 255 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Ubinan lahan padi kembali dilakukan di wilayah Kabupaten Pati. Kali ini Desa Jetak, Pucakwangi menjadi lokasi yang dipilih untuk melakukan panen ubinan tersebut.

Dari hasil panen ubinan menghasilkan 11,8 ton per hektare di lahan yang dikelola oleh Kelompok Tani (Poktan) Subur Makmur.

Sedangkan, pada hasil riilnya setelah dipanen menghasilkan 8,4 ton per hektare.

Capaian ini membuktikan bahwa petani dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Kabupaten Pati serius mewujudkan program Bupati Pati yakni 10 ton per 1 hektare.

“Ubinan padi Poktan Subur Makmur Desa Jetak, Kecamatan Pucakwangi hasil 11,8 ton per hektar. Hasil riilnya setelah dikombine 8,4 ton per hektar,” ungkap Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Pucakwangi, Yahman, kemarin.

Walaupun terjadi perbedaan pada hasil panen ubinan dengan hasil panen riil, ia menegaskan jika hasil panen ini memotivasi pada petani di lahan sawah tadah hujan untuk bisa menghasilkan panen sesuai program Bupati Pati Sudewo.

Pasalnya, saat dipanen kondisi padi yang ada di lahan tidak sama dengan kondisi padi di lahan ubinan.

“Kondisi tanaman padi roboh 25 persen, kondisi tanaman panen paling akhir banyak penyakit, dan hamparan tanaman padi kesuburannya tidak sama. Tapi dengan hasil ini sangat memacu semangat kami dan petani di lahan tadah hujan bisa menghasilkan seperti itu, sekaligus mendukung program Pak Bupati,” tuturnya.

Sementara, petani yang lahannya dipakai untuk ubinan mengucapkan terima kasih kepada jajaran penyuluh dan aparat yang bertugas membantu pemanenan lahannya.

BACA JUGA :  Jumlah Pensiunan Guru Tak Jamin Kuota Formasi ASN, Bergantung Wewenang Pemda

Hasil panen yang tinggi ini tidak terlepas dari budi daya yang baik dari pria bermana Didik itu.

“Terima kasih kepada jajaran yang bertugas, pemilihan bibit di sektor pertanian ada dua hal, yakni bibit dan olah lahan. Bibit saya pakai Inpari 32, dan untuk pemupukannya sebanyak tiga kali,” ucapnya.

Ia mengungkapkan, hasil panen ubinan melebihi 10 ton per hektar tak terlepas dari kondisi tanah, sehingga pembibitan sangat mendukung, termasuk perawatan padi.

Maka, apabila perawatan kurang bagus, bisa menyebabkan hasil panen kurang maksimal.

“10 ton tak lepas dari kondisi tanah, pembibitan sangat mendukung, termasuk perawatan banyak yang Inpari 32, tetapi pemupukan dan perawatan kurang maksimal, kadang kebanyakan kimianya hasil kurang maksimal,” urainya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini