Nasib Petani Singkong di Jepara: Sewa Mahal, Harga Jual Rendah hingga Tak Ada Subsidi Pupuk

waktu baca 2 menit
Selasa, 27 Mei 2025 18:31 0 240 Singgih Tri

JEPARA – Mondes.co.id | Ketua Forum Masyarakat Desa Sekitar Perkebunan Balong, Dafiq menyampaikan bahwa saat ini harga jual singkong yang didapatkan petani di angka Rp1.650 per kilogram dengan potongan refaksi mencapai 46 persen.

“Petani menilai penyebab harga jual singkong semakin merugikan petani juga disebabkan oleh singkong impor yang masif dilakukan oleh pemerintah,” ungkapnya, Selasa, 27 Mei 2025.

Selain itu, sampai saat ini petani singkong juga merasa kesulitan untuk mendapatkan akses subsidi pupuk.

Terlebih sebagian besar petani banyak yang tidak memiliki lahan pribadi untuk digarap dan terpaksa harus menyewa lahan.

Adapun harga sewa lahan mencapai Rp14 juta per tahun. Akibatnya, petani merasa rugi karena biaya pengeluaran untuk operasional dari masa tanam lebih tinggi dibandingkan dengan hasil panen.

Sejauh ini, Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Jawa Tengah belum ada kebijakan yang mengatur harga jual singkong bagi petani.

Namun, per Januari 2025 ini Menteri Pertanian (Mentan) secara lisan telah menyatakan bahwa harga jual singkong oleh industri Rp1.350 per kilogram, dengan potongan refaksi maksimal 15 persen.

“Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah juga mengatakan akan segera menyelesaikan persoalan akses subsidi pupuk bagi petani,” imbuhnya.

Dafiq menyampaikan agar Kabupaten Jepara segera memiliki pabrik singkong, karena memiliki potensi sebagai daerah penghasil singkong.

“Kalau ada pabrik singkong di Jepara ini mungkin bisa menghindari monopoli harga yang sering dilakukan oleh pabrik singkong di Pati yang selama ini menjadi pemasok hasil panen petani singkong di Jepara” kata Dafiq.

BACA JUGA :  Tercatat 65 Kasus Tahun Ini, Pengidap HIV Rembang Didominasi Usia Produktif

Selain itu, petani juga berharap pemerintah segera membentuk kebijakan terkait harga jual singkong yang adil bagi petani.

“Selama ini industri singkong yang sewenang-wenang memberikan harga jual bagi petani tidak pernah ditindak tegas oleh pemerintah,” sambung Dafiq.

Sementara, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko mengusulkan agar Distanbun Provinsi Jawa Tengah segera mengawal persoalan yang dialami petani singkong.

“Dinas Pertanian akan segera melangsungkan pertemuan antara petani singkong dengan industri perusahaan singkong supaya ada kesepakatan harga jual singkong yang tidak merugikan petani,” tutur pria yang pernah menjabat sebagai Penjabat (Pj) Bupati Pati tersebut saat menemui para petani singkong asal Kabupaten Jepara.

Editor: Mila Candra 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini