Reses di Tambakromo, Masalah Pupuk dan Kopdes Merah Putih Jadi Sorotan

waktu baca 3 menit
Selasa, 13 Mei 2025 10:23 0 200 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Reses kali ini, Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Warsiti melakukan serap aspirasi kepada warga di daerah pemilihan (dapil)-nya.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk mewadahi segala aduan, keluhan, dan pesan dari masyarakat terkait permasalahan yang dihadapinya, terhadap kebijakan maupun program dari pemerintah, khususnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati.

“Kegiatan reses rutin DPRD yang saat ini diberikan jatah tiga kali dalam setahun, ini jadi yang kedua untuk tahun ini. Tujuannya menjaring aspirasi masyarakat, mengumpulkan segala keluhan , mendengar mereka manakala mereka mempunyai usulan atau unek-unek yang ada kaitannya dengan pemerintahan,” ungkapnya kepada Mondes.co.id selepas reses, Selasa, 13 Mei 2025.

Momentum reses menurutnya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengeluhkan setiap hal yang menyangkut hajat hidup mereka melalui anggota DPRD. Kemudian, pesan masyarakat ditampung serta ditindaklanjuti saat rapat.

Pada reses kali ini, masyarakat menyoroti pada sulitnya mengakses pupuk bersubsidi dan program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang belum ada kejelasan.

Sebanyak ratusan warga pun antusias menghadiri reses untuk menuangkan isi pendapat dan masukan.

Mereka berasal dari Desa Keben, Maitan, Pakis, Wukirsari, Mangunrekso, Sitirejo, Angkatan Lor, Angkatan Kidul, Sinomwidodo, dan Tambahagung.

“Keluhannya kita tampung administrasikan dan bisa kita tindak lanjuti ketika DPRD mengadakan rapat sehingga keluhan bisa kita bawa sebagai bahan untuk mencari solusi bersama. Menurut masyarakat masih ada kelangkaan pupuk, lantas bagaimana distribusitor pupuk konsen memberikan rasa aman dan nyaman pada petani ketika sedang menanam, sehingga ketersediaan pupuk terealisasi sesuai yanh dijanjikan,” ujar Anggota DPRD Kabupaten Pati dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.

BACA JUGA :  Pegawai Negeri di Pati Terjerat Hukum, BKPSDM Beri Tanggapan

Warsiti menyampaikan bahwa pemerintah sempat menjanjikan kebutuhan petani atas pupuk akan tercukupi 100 persen, tetapi realisasinya belum terjadi sampai sekarang.

Belum lagi, harga pupuk subsidi saat ini terbilang mahal, sehingga semakin meresahkan petani.

“Saat studi banding dimanapun sudah ada peringatan pupuk tidak langka, kebutuhan untuk petani menurut pemerintah 100 persen terealisasi. Namun, pupuk subsidi yang diterima harganya mahal,” bebernya.

Selain pupuk, dirinya juga membahas tentang perekrutan pengurus Kopdes Merah Putih yang dipertanyakan oleh publik.

Ia mempertanyakan tentang angan-angan ketahanan pangan melalui adanya program Kopdes Merah Putih.

“Koperasi Merah Putih apakah bisa menopang ketahanan pangan? Yang kita soroti juga perekrutan personelnya, pengurusnya yang memang di desa-desa belum ada sosialisasi,” tutur anggota DPRD yang berasal dari Desa Keben, Kecamatan Tambakromo tersebut.

Ia berharap reses ini menjadi sarana tepat menampung suara rakyat. Ke depannya juga ia harap polemik yang ada di masyarakat dapilnya bisa diatasi oleh pemangku kebijakan.

“Harapannya reses bisa bertemu bareng membicarakan masalah sehingga konstituen merasakan kebijakan pemerintah dan yang mana bisa menjadi masukan, menjadi bahan dalam forum rapat. Kunjungan di dapil harapannya terealisasi manfaatnya sesuai yang mereka harapkan,” pungkas legislator dapil V tersebut.

Editor: Mila Candra 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini