Masjid Jatihadi Terancam Ambrol, Pihak Desa Desak Pemda Bertindak Cepat

waktu baca 2 menit
Selasa, 29 Apr 2025 13:51 0 301 Supriyanto

REMBANG – Mondes.co.id | Warga Desa Jatihadi RT 02 RW 02, Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang, kini hidup dalam kecemasan menyusul ambrolnya tebing sungai yang terletak tak jauh dari permukiman dan fasilitas umum.

Longsor yang terjadi beberapa waktu lalu ini kian mengkhawatirkan karena berpotensi mengancam sebuah masjid yang menjadi pusat ibadah warga setempat.

Kepala Dusun (Kadus) Jatihadi, Hari, mengungkapkan bahwa pihak desa telah berupaya menyampaikan kondisi ini kepada pemerintah daerah sejak tahun 2023.

“Kami sudah mengajukan proposal permohonan penanggulangan tebing ambrol ini sejak tahun lalu, Pak. Namun, hingga saat ini belum ada tindakan nyata dari pemerintah daerah,” ujarnya dengan nada prihatin saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (29/4/2025).

Senada dengan Kadus Hari, Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat (Kasi Kesra) Desa Jatihadi, Prapto, membenarkan adanya peninjauan dari pihak terkait.

“Dulu, perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang memang sempat datang meninjau lokasi tebing yang ambrol ini. Namun, setelah peninjauan tersebut, belum ada realisasi tindakan perbaikan atau penanggulangan lebih lanjut,” jelasnya.

Kekhawatiran terbesar warga saat ini tertuju pada kondisi masjid yang letaknya sangat dekat dengan bibir tebing yang terus mengalami longsor susulan.

Jumadi, salah seorang warga Jatihadi, menyampaikan harapannya agar pemerintah segera turun tangan.

“Kami sangat berharap pihak pemerintah daerah segera mengambil tindakan untuk menanggulangi tebing yang ambrol ini. Jika tidak segera ditangani, kami khawatir longsor akan semakin parah dan merubuhkan masjid kami. Masjid ini adalah satu-satunya tempat ibadah bagi warga Jatihadi RT 02 RW 02,” tuturnya dengan nada cemas.

BACA JUGA :  Kepengurusan APSAI Pati Dibentuk, Kontribusi Nyata Pemenuhan Hak Anak

Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa longsor telah menyebabkan sebagian tanah di sekitar tebing terkikis dan membentuk jurang yang cukup dalam.

Erosi tanah terus terjadi, terutama saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

Warga sekitar bergotong royong memasang bambu dan karung berisi tanah sebagai penahan sementara, namun upaya ini dinilai tidak akan mampu menahan longsor yang lebih besar.

Kondisi ini tentu menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat Jatihadi.

Mereka berharap pemerintah daerah segera merespons permohonan yang telah diajukan sejak lama demi keselamatan warga dan keberlangsungan tempat ibadah mereka.

Tindakan cepat dan konkret dari pemerintah sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya dampak yang lebih buruk akibat tebing sungai yang ambrol ini.

Warga Jatihadi berharap suara mereka segera didengar dan solusi nyata dapat segera direalisasikan.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini