Lahan Rendah di Pati Jadi Titik Rawan, Petani Bersiap Menghadapi Banjir

waktu baca 2 menit
Rabu, 12 Feb 2025 12:06 0 201 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Berada di tempat dengan titik terendah pada suatu daerah memanglah menjadi tantangan untuk melakukan segala bentuk aktivitas, apalagi di musim penghujan seperti sekarang.

Rendahnya kawasan bermukim maupun kawasan bekerja terkendala, lantaran sering terendam banjir bila mendapat aliran air dari hulu.

Demikianlah keluh kesah masyarakat yang tinggal di kawasan hilir.

Daerah langganan banjir di Kabupaten Pati itu berada di kawasan rawa, tepatnya di Desa Kasiyan sampai Desa Poncomulyo.

Kedua desa tersebut berada di Kecamatan Sukolilo bagian tanah bekas rawa.

Setiap masa panen di musim tanam 1 (MT 1), petani di kedua desa tersebut resah karena bersamaan dengan datangnya puncak musim penghujan yakni pada Januari dan Februari.

Apalagi MT 1 ini, para petani setempat menanam padi sejak Oktober sampai November, sehingga di masa-masa budi daya padi MT 1, mereka menghadapi tantangan berat.

Menurut penuturan petani asal Desa Poncomulyo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Hermawan, tanaman padi di lahan pertanian desanya banyak yang terendam banjir.

Ia mengaku, warga setempat mengeluh ketika lahan padinya yang seharusnya mendekati panen, malah puso lantaran terendam banjir.

“Ya banyak yang terendam banjir punyanya orang-orang ini mendekati panen,” ucapnya saat ditanya Mondes.co.id, Rabu, 12 Februari 2025.

Menurut perhitungannya, panen akan berlangsung tiga pekan lagi. Untuk saat ini, petani masih sibuk mengurusi tanamannya yang terendam.

Beruntung, meskipun beberapa lahan terendam, lahannya masih terbilang aman.

Kendati demikian, ia tetap khawatir dan berdoa agar tanaman padinya aman sampai dipanen.

BACA JUGA :  Pemkab Rembang Suntik Dana Rp200 Juta untuk Revitalisasi Pasar Kreatif Lasem

“Belum panen padiku, paling tiga mingguan lagi. Banyak lahan tetangga yang terendam dan busuk (puso), tetapi miliknya tidak ada yang busuk. Semoga panen saya lancar,” harapnya.

Sementara, pada Minggu, 9 Februari 2025 lalu, Penjabat (Pj) Bupati Pati, Sujarwanto Dwiatmoko menuturkan sawah-sawah petani di kedua desa tersebut tergenang banjir.

Lokasi terparah menurutnya ada di Desa Kasiyan, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati.

Dalam peninjauannya, banyak petani di Desa Kasiyan yang mengalami gagal panen karena padi mereka terendam banjir setinggi dada orang dewasa.

Hal itu dipicu karena ada tanggul yang jebol di kawasan Kecamatan Sukolilo, sehingga aliran air dari Bendungan Wilalung bermuara ke persawahan di Kabupaten Pati.

“Ada beberapa desa di Kecamatan Sukolilo yang terendam, salah satunya Desa Kasiyan. Beberapa sawah yang berada di Desa Poncomulyo Kecamatan Sukolilo seharusnya hampir panen, tinggal 5 sampai 10 hari lagi, tapi justru terendam air hingga mencapai bulir padi. Akibatnya, petani terpaksa memanen padi dalam kondisi basah dan tidak maksimal,” ujar Pj Bupati Pati.

Kondisi demikian berpengaruh pada kualitas gabah yang dihasilkan.

Editor; Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini