Sedulur Sikep Bersamai Petani Pundenrejo, Desak Presiden Prabowo Perhatikan Konflik Agraria di Pati

waktu baca 2 menit
Selasa, 11 Feb 2025 14:14 0 364 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Sedulur Sikep membersamai petani Desa Pundenrejo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati yang berunjuk rasa menuntut pengembalian lahan yang dikelola masyarakat setempat dari jeratan PT Laju Perdana Indah (LPI).

Gunretno selaku tokoh Sedulur Sikep mengatakan bahwa perjuangan warga Desa Pundenrejo sebagai bukti adanya tindakan semena-mena dari pemerintah dan swasta dalam mempermainkan rakyatnya.

“Saya malam ini menemani petani Pundenrejo berjuang bagaimana caranya tanah 7,3 hektar yang selama ini milik negara yang sebelumnya dikelola PT LPI sudah kehabisan izin sejak 27 September 2024,” tuturnya, Senin, 10 Februari 2025 malam.

Selama 25 tahun petani berjuang untuk merebut kembali lahan 7,3 hektar yang dikelola oleh korporasi.

Namun, faktanya meskipun Hak Guna Usaha (HGU) sudah kadaluarsa, tetapi PT LPI tetap ingin memilikinya lagi.

Hal inilah yang memantik seluruh petani bersolidaritas berjuang merebut kembali hak hidup masyarakat Desa Pundenrejo yang tertindas.

“Berjuang 25 tahun tidak selesai-selesai. Dalam hal ini saya minta dukungan semua orang yang punya kesadaran bantu petani terutama Pak Prabowo (Presiden Indonesia),” ungkapnya.

Menurut Gunretno, ketahanan pangan tidak akan terwujud bilamana lahan pangan pertanian dijadikan sebagai lahan berbisnis para korporat.

Dirinya pun mendesak Presiden Indonesia, Prabowo Subianto prihatin atas persoalan ini.

“Pak Prabowo juga harusnya mengerti untuk perjuangan ketahanan dan kedaulatan pangan tidak mudah saat ini. Pak Presiden harus tahu masalah ini mengenai lanjutan berkaitan BPN (Badan Pertanahan Nasional) menyelesaikan. Menyelesaikan masalah ini saja tidak bisa,” ujarnya.

BACA JUGA :  DLH Janji Bakal Gelar Mediasi Permasalahan Limbah PT SIK

Ia berpandangan jika Presiden Prabowo Subianto tidak mampu menuntaskan permasalahan agraria yang terjadi di Kabupaten Pati.

Pasalnya, telah jelas bahwa petani sudah menuntut pengembalian hak tanah lantaran izin usaha telah habis, tetapi pihak pemerintah hanya diam saja.

Selain Sedulur Sikep, beberapa unsur juga membersamai perjuangan petani Desa Pundenrejo, seperti Lembaga Bantuan Hukum (LBH) serta mahasiswa.

Salah satu pimpinan lembaga kemahasiswaan, Indriani menuturkan jika rekan-rekannya bersolidaritas atas aksi yang diperjuangkan petani di Bumi Mina Tani ini.

“Temen-temen mahasiswa dari UNNES (Universitas Negeri Semarang) juga membantu membersamai di lapangan,” ucapnya saat dikonfirmasi Mondes.co.id, Selasa, 11 Februari 2025.

Editor; Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini