Dua Masjid di Pati Masuk Nominasi Percontohan Tingkat Nasional

waktu baca 3 menit
Jumat, 13 Sep 2024 14:40 1 860 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Dalam rangka penilaian kategori ramah lingkungan, masjid di Kabupaten Pati masuk nominasi masjid percontohan tingkat nasional. Adapun masjid tersebut, yakni Masjid Agung Baitunnur Pati dan Masjid Al Ilham Desa Bakalan, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati.

Penilaian tersebut dilakukan oleh tim dari Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI).

“Masjid Agung Baitunnur masuk nominasi karena dinilai dan bisa dipertimbangkan oleh tim penilai nasional layak untuk dijadikan sebagai Masjid Agung Percontohan tingkat nasional, demikian juga Masjid Al-Ilham Desa Bakalan, Kecamatan Dukuhseti layak untuk dijadikan sebagai Masjid Ramah Lingkungan tingkat nasional,” ujar Staf Pelaksana Bimas Islam Kantor Kemenag Kabupaten Pati, Supriyanto.

Kepada Mondes.co.id, ia menyampaikan bahwa pihak tim penilai yang berasal dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Bimas Islam Kemenag RI telah datang ke masjid yang disasar. Adapun atas maksimal penilaian sampai 31 September 2024.

“Kemarin sudah dikunjungi langsung oleh Kasubdit Kemasjidan Ditjen Bimas Islam Kemenag pusat yang juga tim penilai pusat. Tinggal menunggu hasil setelah semua peserta nominasi dinilai dan diplenokan. Tanggal 29 Agustus sampai 31 September 2024 berlangsung penilaian, cek lokasi, seleksi, dan penetapan tingkat nasional,” ungkapnya saat dihubungi, Jumat (13/9/2024).

Diketahui, sebelumnya tim penilai datang ke Kabupaten Pati pada 11 September 2024. Dewan juri Anugerah Masjid Percontohan Kemenag RI melakukan kunjungan penilaian ke Masjid Agung Pati dan Masjid Al-Ilham Desa Bakalan. Tim juri dipimpin oleh Kasubdit Kemasjidan Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, Akmal Salim Ruhana.

BACA JUGA :  Menyelami Keindahan Alam Air Terjun Lorodan Semar

Sementara, Ismal Khundori, selaku bagian Kemasjidan Bidang Urais Kanwil Kemenag Jawa Tengah menyebutkan, ada tiga masjid dari Jawa Tengah yang dinominasikan dalam kategori Masjid Percontohan tingkat nasional.

Ketiga masjid tersebut ialah Masjid Agung Baitunnur, Masjid Al-Ilham Desa Bakalan Kecamatan Dukuhseti, dan Masjid di Kragan Kabupaten Rembang.

Sebagai informasi, Masjid Al-Ilham menjadi perhatian khusus karena inovasi-inovasi unik yang diterapkannya.

Dua inovasi utama yang diapresiasi adalah pengumpulan barang rongsokan dari warga untuk dijual kembali, serta pemanfaatan limbah kulit kerang untuk pakan unggas dengan cara digiling menjadi tepung.

Inisiatif ini sejalan dengan visi Masjid Al-Ilham, yaitu menjadikan masjid sebagai pusat aktivitas sosial, di mana hati masyarakat selalu terikat pada masjid, meski secara fisik mereka tidak selalu hadir.

Tim penilai dari Kemenag pusat memberikan apresiasi terhadap inovasi pengolahan limbah yang dilakukan oleh Masjid Al-Ilham. Mereka juga mengunjungi langsung tempat produksi tepung kulit kerang dan gudang penyimpanan barang rongsokan.

Dalam sambutannya, tim penilai menyampaikan rasa hormat dan berterima kasih atas sambutan luar biasa dari pihak takmir Masjid Al-Ilham.

Acara penilaian tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat dan pemangku kepentingan setempat, seperti Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompincam), Kantor Urusan Agama (KUA), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan perwakilan organisasi masyarakat (ormas).

“Rasa hormat dan terima kasih bahwa penyambutan ini adalah yang paling istimewa selama proses penilaian di berbagai masjid,” tuturnya.

Tim penilai juga melakukan peninjauan fasilitas masjid dan inovasi pengolahan limbah.

Editor: Mila Candra

1 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    NUR SALIM
    9 bulan  lalu

    Alhamdulillah, semoga diberikan yang terbaik

    Balas
LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini