Berikut Rangkaian Wangi Pradesa, Suguhkan Pertunjukan Megah Kolaborasi Sejarah dan Budaya Pati

waktu baca 5 menit
Selasa, 30 Jul 2024 16:45 0 746 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Sebagai perayaan Festival Budaya Jalur Rempah tahun 2024, Kabupaten Pati mengangkat tema Wangi Pradesa. Wangi Pradesa ini bakalan menjadi pertunjukan akbar tahun ini di Kabupaten Pati.

Dalam paparannya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati punya tujuan melakukan diseminasi dan distribusi pengetahuan kebudayaan jalur rempah dengan kemasan terkini.

Kemudian juga melestarikan nilai-nilai budaya jalur rempah Kabupaten Pati yang ada secara khas di berbagai kecamatan.

Perlu diketahui, Festival Wangi Pradesa merupakan festival kebudayaan yang digelar di Kabupaten Pati dalam rangkaian menjalankan program yang digagas oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek).

Selama ini, pemerintah memberikan amanah untuk pemerintah derah (Pemda), salah satunya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati guna menyelenggarakan festival kebudayan tersebut, pasalnya Kabupaten Pati merupakan salah satu bagian dari jalur rempah di era terdahulu.

“Kegiatan ini kolaborasi antara Pemkab Pati dan Ditjen Kebudayaan Kemendikbud-Ristek kaitannya jalur rempah, karena Pati adalah titik jalur rempah. Kalau tahun lalu 2023, mengusung Giri Samudera, kalau tahun ini mengusung Wangi Pradesa. Kami berkolaborasi memasuki tahun keempat. Pertama tahun 2020, 2021, 2023, dan 2024,” ungkap Disdikbud Kabupaten Pati melalui Sekretaris Disdikbud Kabupaten Pati, Paryanto kepada Mondes.co.id, Selasa, 30 Juli 2024.

Menurut Paryanto, gelaran Festival Wangi Pradesa ini menghadirkan kemeriahan dari potensi lokal Kabupaten Pati.

Selama rangkaian acara diisi dengan berbagai kegiatan yang erat kaitannya dengan kebudayaan asli Kabupaten Pati, serta latar belakang adanya jalur rempah.

BACA JUGA :  Haul Mbah Surgi Suro Wencono Penggung Getarkan Bumi Pati Utara

Ia memandang, latar belakang Kabupaten Pati wajib dipahamkan kepada masyarakatnya bahwa Bumi Mina Tani memiliki warna-warni sejarah yang unik dan menarik.

Sehingga, pemahaman mengenai jalur rempah dari segi sosial, budaya, pengetahuan, dan agama perlu dihidupkan kembali sebagai konektivitas budaya yang melahirkan kebudayaan di Kabupaten Pati, serta dasar pembangunan masa depan Kabupaten Pati.

“Kami harap acara ini mengenalkan dan mensosialiasikan kebudayaan ke masyarakat, bahwa Pati jadi jalur perdagangan rempah di masa lalu, demi diketahui masyarakat yang saat ini. Mungkin masyarakat Pati dulu tidak tahu ada pelabuhan, klenteng yang megah, dan jejak-jejak budaya masa lampau, kemudian, mereka tak tahu budaya di Pati adalah budaya alkulturasi. Dengan festival jalur rempah, masyarakat tahu bahan pembelajaran sejarah ini,” urainya sat ditemui awak media.

Festival ini bersamaan diselenggarakan guna memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Pati yang ke-701 dan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 Republik Indonesia. Bentuk-bentuk kegiatan dalam Festival Budaya Jalur Rempah ‘Wangi Pradesa’ tahun 2024 meliputi

1. Penayangan Video Sinematik

Bertujuan mendokumentasikan dan mempromosikan sejarah maupun keindahan jalur rempah di Kabupaten Pati. Melalui video sinematik ini diharapkan, warisan budaya jalur rempah lebih dikenal generasi muda.

“Video sinematik jalur rempah dilangsungkan pada 15 Agustus 2024 di Pendopo Kabupaten Pati,” terang Disdikbud Kabupaten Pati.

2. Pameran Mural dan Fotografi

Pameran mural dari karya seniman lukis asal Kabupaten Pati akan mejadi media untuk berfoto dan disebarkan ke media sosial masyarakat demi kenalkan jalur rempah Kabupaten Pati.

Mural kali ini mengusung tema “Pelestarian Objek-Objek Pemajuan Kebudayaan Jalur Rempah yang Bersinergi dengan Alam dan Lingkungan Sosial”.

“Pameran live art Mural berlangsung 25 Juli hingga 3 Agustus 2024 di dinding Kantor Bupati Pati, area Alun-alun Pati, dan Jalan Panglima Sudirman (perempatan Lawet),” papar Disdikbud Kabupaten Pati.

BACA JUGA :  Korupsi Dana Seleksi Perangkat Desa, Mantan Kades Tambakromo Berakhir Tidur di Balik Jeruji Besi

“Pameran fotografi berada di halaman Stadion Joyokusumo pada 6 sampai 11 Agustus 2024,” imbuhnya.

3. Pameran UMKM

Hasil kuliner, seni kriya, produk olahan pengetahuan dan tradisional kebanggaan khas Pati. Pameran UMKM ini mendorong kesejahteraan masyarakat dalam memajukan ekonomi berbasis budaya jalur rempah Kabupaten Pati.

“Ada pameran UMKM, dengan membentuk ekosistem budaya, secara otomatis ekonomi bergerak maka UMKM jalan, ini penting sekali. Kita gelar bazar UMKM di Stadion Joyokusumo, mengutamakan ekonomi berbasis mikro kecil dan berbasis budaya,” kata Paryanto.

Pameran UMKM digelar pada 6 sampai 11 Agustus 2024. Hal ini bertujuan supaya ekonomi masyarakat lokal berjalan.

4. Workshop Peningkatan Kapasitas Budaya

Program pelatihan intensif untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para pengelola festival, mulai dari panitia, sukarelawan, dan pemangku kepentingan lokal.

Adanya workshop ini untuk memastikan pelaksanaan festival berjalan lancar, efektif, dan berkelanjutan sertaa mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat dan ekonomi lokal.

“Adapun workshop kaitannya pelatihan dan tata kelola parade budaya. Kita datangkan berbagai narasumber-narasumber,” jelasnya.

5. Sarasehan Budaya

Sarsehan ini akan menjadi rekomendasi untuk percepatan rekonstruksi jalur rempah yang membawa kebermanfaatan masyarakat. Sarasehan budaya menjadi penghubung antar bidang strategis untuk pembangunan Kabupaten Pati yang terintegrasi dan tanpa meninggalkan warisan leluhur nenek moyang.

“Lanjutannya di 15 Agustus ada kegiatan rangkaian terakhir yakni sarasehan budaya. Sarasehan budaya menghadirkan narasumber ahli dari Kemendikbud-Ristek, dosen kebudayaan, dan pemangku kebijakan daerah. Di sarasehan budaya, kami sampaikan laporan kegiatan dan evaluasi masyarakat untuk memberi rekomendasi kegiatan tahun depan seperti apa,” sambungnya.

6. Karnaval Budaya

Karnaval Budaya ini menampilkan perayaan yang berisi keragaman budaya dari setiap kecamatan di Kabupaten Pati. Setiap kecamatan yang diwakili oleh siswa/siswi SMP akan tampil dengan kekayaan budaya lokalnya.

BACA JUGA :  Sukseskan Hari Kesehatan Nasional Ke-59 Tahun 2023, Lapas Pati Laksanakan Cek Kesehatan Bagi Pegawai

“Kalau jalur karnavalnya dari Jalan Panglima Sudirman menuju ke arah timur hingga finish di Alun-alun Simpang Lima Pati. Adapun 25 grup penampil yang mewakili setiap kecamatan, mereka di antaranya berasal dari siswa/siswi SMP di Kabupaten Pati,” ungkap Paryanto.

Acara ini bertujuan menghidupkan kembali kejayaan masa lalu, memperkuat identitas budaya, dan mempromosikan potensi wisata budaya Kabupaten Pati yang masih menjadi potensi di tiap kecamatan.

“Kami kelompokkan per kecaamatan, tidak jauh beda dari kemarin, hanya tema kita ubah biar kita menonjolkan kearifan lokal. Pelaku dulu masyarakat, sekarang kita konsentrasi ke sekolah biar regenerasi berjalan. Kemarin antusiasme masyarakat dan seniman meriah, saat ini kita coba ke anak-anak,” bebernya.

7. Pertunjukan Seni

Petunjukan Seni Wangi Pradesa menampilkan berbagai pertunjukan seni tradisional terkait jalur rempah Kabupaten Pati. Seni ini memberi gambaran kehidupan sehari-hari dan sejarah masyarakat setempat yang merupakan percampuran dari berbagai budaya yang harmonis dan menjadi seni khas Pati.

Tema dalam kegiatan ini adalah “Ragam Budaya Jalur Rempah untuk Penguatan Ketahanan Budaya Kabupaten Pati”. Berbagai bentuk kesenian dipentaskan antara lain mandeling, wayang topeng, kethoprak, seni barongan, dan barongsai.

“Pertunjukan seni berlangsung mulai 6 sampai 11 Agustus 2024 di halaman Stadion Joyokusumo,” terangnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini