PATI – Mondes.co.id | Bursa pencalonan Bupati dan Wakil Bupati Pati kian ramai. Situasi tersebut diramaikan dengan sejumlah politisi nasional serta pejabat daerah yang tertarik memperebutkan kursi K1.
Kendati demikian, euforia pencalonan masih tetap diharapkan terus ramai dengan hadirnya kalangan tertentu, milai dari akademisi, tokoh masyarakat, maupun tokoh agama.
Salah satu partai politik (Parpol) yakni Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mulai ramai didatangi para tokoh penting yang mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati (Bacabup) untuk kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Ketua Desk Pilkada Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Pati, Ali Gufron menuturkan bahwa peluang pendaftaran Bacabup melalui Partai Gerindra masih terbuka lebar. Dirinya ingin segala kalangan ikut berkontribusi memeriahkan pesta demokrasi lokal ini.
“”Kami (DPC Partai Gerindra Kabupaten Pati) masih membuka pendaftaran bagi masyarakat dari kalangan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan akademisi untuk mencalonkan diri sebagai kepala daerah,” ungkapnya, Rabu (29/5/2024).
Menurutnya, ketika semakin banyak calon kepala daerah, maka masyarakat Bumi Mina Tani dihadapkan dengan berbagai pilihan. Agar tidak salah pilih sosok siapa yang menurut mereka layak, maka masyarakat mesti menggunakan hak suaranya guna menyampaikan dukungan.
“Dengan semakin banyak sosok yang mendaftar, itu tandanya iklim demokrasi di Pati semakin hidup, sehingga masyarakat banyak pilihan,” ujar Ali.
Sebagai informasi, partai berlambang Garuda tersebut, membuka pendaftaran Bacabup dan Bacawabup sejak 1 Mei hingga 14 Juni 2024 nanti.
Terpantau beberapa nama besar mulai mendaftarkan diri melalui DPC Partai Gerindra Kabupaten Pati. Mereka adalah Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Sudewo, Camat Dukuhseti Agus Sunarko (Agsun), mantan calon Bupati Pati Slamet Warsito, Anggota Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah Muh. Zen, eks anggota DPRD Kabupaten Pati Wartoyo, dan Kepala Desa Jakenan Novi Eko Yulianto.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar