JEPARA – Mondes.co.id | Sedikitnya 15 perahu nelayan rusak akibat diterjang ombak besar yang melanda pesisir Pantai Jepara. Dari kejadian itu, seorang nelayan butuh bantuan evakuasi karena masih tertahan di tengah laut bersama perahunya.
Peristiwa itu terjadi di perairan Pantai Bayuran, Desa Tubanan, Kecamatan Kembang pada Sabtu, 9 Maret 2024. Ombak tinggi disertai hujan deras terjadi sejak semalaman.
Saat dikonfirmasi Mondes.co.id, nelayan Bayuran Sudaryanto menceritakan, peristiwa itu terjadi pada pukul 04.00 WIB. Karena hujan deras di sekitar wilayah Pantai Bayuran, para nelayan ingin melihat kondisi perahu mereka yang tersandar di bibir pantai.
Sebagian dari mereka mencoba menyelamatkan dengan berada di atas perahu masing-masing. Karena tingginya gelombang saat itu, menyebabkan tali pengikat perahu putus. Sehingga belasan perahu itu kocar-kacir saling berbenturan. Bahkan ada yang sampai ke tengah laut.
“Ada suara krak-krak, kemudian tali pengikat perahu pada putus,” katanya.
Sebanyak lima nelayan yang berada di atas perahu berhasil menyelamatkan diri hinga ke tepi pantai, namun satu satu nelayan bernama Mulyadi, yang terseret bersama perahunya hingga ke tengah laut.
“Nelayan Pak Mulyadi, masih tertahan di perahunya. Belum berani turun. Butuh bantuan dari SAR untuk evakuasi,” ungkap Daryanto.
Hingga pukul 09.30 WIB, pihaknya sudah menghubungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara untuk segera mendapatkan pertolongan.
Dari data sementara, total ada 15 perahu yang mengalami kerusakan. Sebanyak 5 perahu mengalami rusak parak, 5 perahu diperkirakan tenggelam, dan 5 lagi mengalami rusak ringan.
Upaya yang dilakukan nelayan, mereka masih menunggu agar hujan segera reda dan ombak kembali surut. Sehingga mereka dapat mengevakuasi perahu-perahu yang rusak dan tenggelam.
“Perahu yang rusak parah, ada yang bocor dan patah. Tidak bisa digunakan lagi untuk aktivitas melaut,” kata dia.
Daryanto berharap, perahu yang rusak itu mendapatkan bantuan perbaikan dari pemerintah, agar nelayan bisa kembali menggunakan perahu mereka untuk melaut.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar