JEPARA – Mondes.co.id| Menjelang bulan Ramadan, harga ayam potong di Pasar Jepara 2 tinggi. Belum menunjukkan tanda-tanda turun atau normal.
Kondisi ini membuat para pedagang resah, karena membuat menurunnya omzet mereka.
Pedagang ayam Pasar Jepara 2 Umi Widarti mengatakan, akibat adanya kenaikan harga ayam, dirinya pun mengalami sepi pembelian. Biasanya bisa menjual puluhan kuintal dalam sehari, namun saat ini dirinya membawa empat kuintal saja belum habis.
“Biasanya saya bawa 23 kuintal bisa habis. Sekarang bawa 4 kuintal saja ini masih,” kata Umi, baru-baru ini.
Ia khawatir, jika kondisi ini berkepanjangan, pembeli yang didominasi penjual masakan akan makin berkurang, sehingga omzetnya juga ikut turun.
Memang, menjelang Ramadan, sejumlah harga kebutuhan pokok masyarakat mulai mengalami kenaikan. Tidak terkecuali untuk komoditas daging ayam ini. Dengan adanya kenaikan harga ini, tingkat penjualan juga mengalami penurunan.
Pedagang ayam lainnya, Ernawati mengatakan bahwa kenaikan harga itu sudah terjadi selama lima hari terakhir. Harga ayam sayur sudah mencapai Rp36 ribu, awalnya hanya Rp32ribu per kilogram.
“Setiap menjelang puasa memang harga ayam mengalami kenaikan,” kata Ernawati.
Selain ayam sayur, harga ayam pejantan sudah mencapai Rp75 ribu per kilogram. Sedangkan harga ayam petelur Rp45 ribu per kilogramnya.
“Ayam jantan Rp70-75 ribu per kilogramnya, sebelumnya Rp68 ribu. Ayam petelur Rp45 ribu per kilogram, sebelumnya Rp42 ribu per kilogramnya,” ujarnya.
Salah satu pembeli Nur Aini mengatakan, meski harga ayam potong merangkak naik, namun porsi belanja tidak mengalami pengurangan, demikian pula harga jual ke konsumen tidak mengalami kenaikan.
“Karena kebutuhan, mau-tidak mau harus tetap beli, meski harganya mahal. Paling kurangi jumlahnya,” kata dia.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar