PATI – Mondes.co.id | Pada Maret 2024 besok, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati akan mengadakan pasar murah, di mana ribuan paket sembilan bahan pokok (sembako) disiapkan pada masa-masa inflasi.
Menurut Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, Hadi Santosa, terdapat 4 ribu paket sembako untuk mengatasi inflasi.
Hal ini dinilai cocok, mengingat selama tiga minggu terakhir Bumi Mina Tani mengalami lonjakan harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas), utamanya beras.
“Rencananya sebelum puasa atau awal Maret. Akan kami lalukan walau dampaknya tidak terlalu signifikan, setidaknya membantu. Ada 4.950 paket sembako yang terdiri dari beras, minyak goreng, dan gula,” sebut Hadi kepada awak media, kemarin.
Diketahui, anggaran dana penyokong padat murah senilai Rp525 juta. Lokasi diadakannya pasar murah di tiga kecamatan, yang nantinya titik lokasi bakal dikoordinasikan bersama kepala daerah.
“Untuk tempat yang dijadikan lokasi pasar murah masih kita koordinasikan bareng Pj (Penjabat) Bupati Pati. Pasar murah menyasar masyarakat kurang mampu yang ada di desa-desa,” ungkap Hadi.
Disdagperin Kabupaten Pati akan mencoba melakukan verifikasi data penerima pasar murah dengan koordinasi bersama para otoritas setempat. Hal itu dikarenakan sasaran pasar murah merupakan masyarakat yang tidak mampu.
“Kalau syarat yang berhak menerima perlu dikoordinasikan dengan pemerintah setempat, karena beliau yang tahu kebutuhan warganya,” ujarnya.
Sebagai informasi, Indeks Perkembangan Harga (IPH) di Kabupaten Pati konsisten naik selama tiga pekan terakhir.
Di dua pekan yang lalu, IPH berada di angka 1 persen. Bahkan bukannya turun justru naik jadi 1,8 persen di minggu berikutnya. Setelah itu naik lagi menjadi 2,3 persen.
“IPH yang mencapai 2,3 persen ini disebabkan kenaikan harga beras, harga cabai, minyak goreng dan bawang putih,” ungkap Hadi.
Di samping itu, jelang Ramadan, kenaikan harga kepokmas sangat berpengaruh. Namun, menurut temuannya, kenaikan harga beras di Kabupaten Pati karena situasi saat ini belum memasuki musim panen.
“Apalagi beras dari Pati banyak juga yang ke luar daerah. Persediaan terbatas permintaan banyak. Namun stok sampai pekan ini masih aman,” katanya.
Hingga saat ini, Disdagperin Kabupaten Pati berupaya menekan angka inflasi dengan melakukan operasi pasar, distributor, serta agen. Hal tersebut ditegaskan supaya mereka tidak menahan pengadaan stok barang di pasar.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar