PATI – Mondes.co.id | Jalur di tepi jembatan penghubung Desa Tambakromo menuju Desa Karangmulyo sempat tersendat saat tergenang air luapan sungai setempat. Kejadian tersebut bermula sejak pukul 14.30 WIB dan hingga kini masih berlangsung.
Menurut informasi dari Camat Tambakromo, Mirza Nur Hidayat, ketinggian air mencapai 20 sentimeter yang menggenangi sisi jembatan. Terpantau, genangan tersebut menutup akses jalan sepanjang 30 meter, padahal jalur tersebut menjadi akses terdekat warga dari Tambakromo menuju Pati Kota.
Pengguna jalan roda dua pun tak berani melintasi. Mereka memilih menunggu surut, daripada mesin motornya padam di tengah genangan. Puluhan pengguna sepeda motor terlihat kebingungan mencari jalan lain.
“Terjadi limpasan air dari Sungai Tambakromo kurang lebih sebelah selatan jembatan ini sampai 30 meter. Ketinggian 20 sentimeter, kendaraan masih bisa lewat,” ucapnya kepada Mondes.co.id, Rabu, 28 Februari 2024.
Kondisi ini pun tak hanya terjadi di sisi selatan jembatan saja, melainkan sisi utara juga tergenang banjir. Ia menuturkan bahwa kondisi ini disebabkan karena drainase tertutup akibat ada urukan jalan di sebuah bangunan besar dekat Tempat Kejadian Peristiwa (TKP).
Selain itu, bahu jalan yang seharusnya menjadi area resapan ditanami rumput gajahan, sehingga membuat permukaan kurang optimal dalam menyerap air.
“Kebetulan drainasenya tertutup urugan jalan masuk bangunan di sebelah utara jembatan. Kalau di sebelah selatan, bahu jalan dan drainase ditanami rumput gajahan,” ucapnya saat diwawancarai.
Atas kondisi ini, dirinya khawatir wilayahnya dilanda banjir besar jika sewaktu-waktu datang. Mengingat sejumlah kawasan Pegunungan Kendeng masih mengkhawatirkan, ditambah kurang optimalnya fungsi drainase di hilir. Maka dari itu, Mirza mendorong penertiban drainase dan bahu jalan.
“Potensi banjir akan muncul lagi setiap daerah Kendeng hujan deras. Tergerusnya tanggul ini menurut saya perlu adanya penertiban drainase dan bahu jalan,” ujarnya.
Dalam pantauan, situasi dan kondisi genangan air di TKP berangsur surut. Di samping itu, debit air di sungai yang sebelumnya meluap, kini sudah menurun.
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar