Makna Bulan Januari Menurut Orang Jawa

waktu baca 2 menit
Rabu, 10 Jan 2024 15:34 0 1940 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Bulan Januari mempunyai arti khusus bagi masyarakat Jawa. Biasanya kita mengenal Januari dengan istilah “hujan setiap hari” atau “hujan sehari-hari”. Di mana pada bulan ini, hujan sering kali menyelimuti keseharian kita. Namun, bagaimana pandangan Ki Hendro Suryo Kartiko mengenai bulan Januari ini ?

Ki Hendro Suryo Kartiko yang juga Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kabupaten Jepara, menyibak arti dari bulan Januari. Konon, singkatan dari hujan saben hari (hujan setiap hari).

Bagi Pendiri Padepokan Margo Langit itu, Januari merupakan akrnonim dari bahasa jawa, yakni hujan saben hari. Pihaknya menyebut sebagai otak-atik matuk, jika dalam kaidah bahasa jawa disebut kerata.

“Jelasnya ini otak-atik matuk. Sekiranya pas, orang Jawa akan menyebutnya itu. Tidak perlu panjang-panjang. Seperti wayang, owahe tiyang (geraknya orang),” papar Ki Hendro, Rabu 10 Januari 2024.

Ki Hendro menggarisbawahi, meski penggunaan kerata atau singkatan tidak diwarnai dengan kaidah khusus, namun singkatan tersebut memberi makna yang sama bagi sebuah kata itu sendiri.

Sebagaimana akronim Januari yang bermakna hujan setiap hari, kata dia, di bulan tersebut sering kali datang fenomena di luar nalar. Hujan lebat dan angin kencang kerap terjadi dari hari ke hari, begitu seterusnya.

“Seperti janur dari jaa nur (datang cahaya : berkah), masih banyak lagi kekayaan bahasa di Jawa. Tapi, semua memiliki keterkaitan, dengan kata lain, akronim tidak menghilangkan subtansi dari kata,” terang dia.

Bagi masyarakat Jawa, untuk menghadapi bulan Januari, diselenggarakanlah perayaan atau upacara selametan. Masyarakat berkumpul dalam satu tempat, lalu berdoa dan memohon keselamatan pada Sang Maha Kuasa. Di sana, mereka melantunkan dan memanjatkan doa, agar selamat dari mara bahaya di bulan Januari. Angin puting beliung, tanah longsor, gempuran petir, gempa bumi, bahkan tsunami diharap tidak terjadi.

BACA JUGA :  Sapi di Jepara Mati Mendadak, Ternyata Terjangkit PMK

“Jika orang jawa menyebutnya dengan sebutan kenduri, tergantung keyakinan. Di sini, dari semua lini budaya dan aliran bisa masuk. Karena ini budaya serta juga hajat orang banyak, bersatu untuk memanjatkan doa,” kata dia.

Namun demikian, itu semua kembali pada pribadi kita. Ada sebagian yang mengganggap bulan Januari ini untuk meningkatkan kewaspadaan akan mara bahaya, namun ada yang beranggapan biasa saja, sama seperti bulan pada umumnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini