dirgahayu ri 80

Kasus Demam Berdarah di Pati Melonjak, Dukuhseti Tertinggi

waktu baca 3 menit
Sabtu, 9 Des 2023 14:40 0 1074 Singgih Tri
Ilustrasi gigitan nyamuk Aides Aygepti. (Istimewa)

PATI – Mondes.co.id | Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati mencatat sejauh ini sudah ada 411 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Pati. Data tersebut menurut Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Pati, dr. Joko Leksono Widodo, MM, dihimpun dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di setiap wilayah kecamatan.

 

Kecamatan Dukuhseti menjadi wilayah paling banyak penyebaran DBD di Kabupaten Pati dengan total 47 kasus. Disusul urutan kedua, Kecamatan Margoyoso dengan angka 46 kasus, kemudian Kecamatan Pati dengan angka 45 kasus.

 

Tingginya kasus di kecematan-kecamatan tersebut dinilai lantaran kebersihan yang masih rendah. Selain itu, daerah yang lembab, berada di pesisir, dan banyaknya tambak di Dukuhseti cukup berpengaruh pada tingginya sebaran DBD, sehingga masyarakat kewalahan melakukan PSN.

 

“Untuk Dukuhseti, Margoyoso, dan Pati tetap kaitanya dengan kebersihan yang masih rendah karena mobilisasi warga. Untuk data kami himpun dari Puskesmas Dukuhseti ada 47 kasus, Puskesmas Margoyoso I terdapat 34 kasus, Puskesmas Margoyoso II terdapat 12 kasus, Puskesmas Pati I terdapat 13 kasus dan Puskesmas Pati II ada 32 kasus,” terangnya sembari menunjukkan data pada Januari hingga Oktober tahun 2023.

 

Lebih lanjut, dua kecamatan terendah ada di Kecamatan Pucakwangi dengan hanya 2 kasus, dan Kecamatan Margorejo dengan 5 kasus. Penyebaran penyakit dari nyamuk Aides Aygepti itu sendiri di kedua daerah tersebut lantaran PSN yang dilakukan secara masif.

BACA JUGA :  Menyibak Pesona Keindahan Alam Temanggung

 

“Di Puskesmas Pucakwangi I tidak ada kasus sama sekali, sedangkan di Puskesmas Pucakwangi II ada hanya ada 2. Sementara, kasus di Margorejo ada 5. Hal itu dipengaruhi karena peranan promkes yang masif,” ujarnya saat dihubungi, Jumat, 8 Desember 2023.

 

Berikut data kasus DBD di Kabupaten Pati di tahun 2023

– Januari sebanyak 96 kasus

– Februari sebanyak 72 kasus

– Maret sebanyak 64 kasus

– April sebanyak 47 kasus

– Mei sebanyak 33 kasus

– Juni sebanyak 29 kasus

– Juli sebanyak 25 kasus

– Agustus sebanyak 13 kasus

– September sebanyak 14 kasus

– Oktober sebanyak 18 kasus.

 

Sementara, untuk angka yang meninggal dari DBD ini ada tiga orang. Diketahui, penderita meninggal karena DBD pada Januari (1) dan Maret (2).

 

Berikut data sebaran kasus DBD di setiap kecamatan di Kabupaten Pati di tahun 2023

 

1. Dukuhseti sebanyak 47 kasus

2. Margoyoso sebanyak 46 kasus

3. Pati Kota sebanyak 45 kasus

4. Tayu sebanyak 29 kasus

5. Cluwak sebanyak 27 kasus

6. Sukolilo sebanyak 27 kasus

7. Tlogowungi sebanyak 22 kasus

8. Trangkil sebanyak 22 kasus

9. Gabus sebanyak 17 kasus

10. Kayen sebanyak 14 kasus

11. Gunungwungkal sebanyak 13 kasus

12. Jaken sebanyak 11 kasus

13. Batangan sebanyak 10 kasus

14. Gembong sebanyak 10 kasus

15. Wedarijaksa sebanyak 10 kasus

16. Juwana sebanyak 8 kasus

17. Jakenan sebanyak 7 kasus

18. Tambakromo sebanyak 7 kasus

19. Winong sebanyak 6 kasus

20. Margorejo sebanyak 5 kasus

21. Pucakwangi sebanyak 2 kasus.

 

“Dinkes berpesan bahwa penyakit DBD khusus dari Aides Aygepti kita tidak bisa andalkan lagi fogging, kecuali darurat. Diketahui, siklus nyamuk berulang, maka dengan adanya PSN akan memutus rantai siklus nyamuk DBD itu sendiri. Dengan PSN, mereka tidak betelur lagi karena perindukkannnya sudah kita berantas, apalagi kalau PSN-nya bisa serentak,” pungkasnya.

BACA JUGA :  Aksi Wartawan Menanam, Andil dalam Kelestarian Lingkungan

Editor: redaksi

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini