13 Desa di Sukolilo Masuk Lokus Kemiskinan Ekstrem 

waktu baca 2 menit
Sabtu, 21 Okt 2023 17:55 0 859 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Program pengentasan kemiskinan ekstrem menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati. Salah satu wilayah di Kabupaten Pati yang masuk ke dalam lokasi fokus (lokus) kemiskinan ekstrem dengan jumlah banyak ada di Kecamatan Sukolilo.

Kebetulan, Kecamatan Sukolilo merupakan kecamatan dampingan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak & Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) dalam program penuntasan kemiskinan ekstrem di Bumi Mina Tani.

“Program ini dikoordinatori oleh Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah). Setiap kecamatan memiliki OPD (Organisasi Perangkat Daerah) pendamping. Dinsos P3AKB Kabupaten Pati mendapat tugas mendampingi kemiskinan ekstrem di Sukolilo,” kata Tri Haryumi selaku Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Perlindungan Jaminan Sosial Dinsos P3AKB Kabupaten Pati kepada Mondes.co.id, Sabtu, 21 Oktober 2023.

Dinsos P3AKB Kabupaten Pati bertugas untuk mendampingi sebanyak 13 desa di kecamatan yang memiliki luas 15.874 hektare tersebut.

“Langkah berikutnya kita serahkan ke Bappeda. Dinsos dampingi 13 desa kemiskinan ekstrem di Sukolilo. Sejauh ini tiga desa lainnya aman karena jumlah keseluruhan desa di kecamatan itu ada 16. Kami menghandle Sukolilo agar tuntas,” sebutnya.

Diketahui, pihaknya menemukan ada 21 Rumah Tak Layak Huni (RTLH) di Kecamatan Sukolilo. Dinsos P3AKB mendata untuk kemudian dilaporkan ke Bappeda selanjutnya ditindaklanjuti, yang mana akan dipasrahkan ke Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Kabupaten Pati maupun Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

“Sudah ada satu orang yang kami realisasikan data penerima RTLH, 20 sisanya telah kami laporkan ke Bappeda agar ditindaklanjuti. Kami juga monitoring ada 20 jamban yang dibutuhkan,” sebutnya.

BACA JUGA :  Satpol PP Pati Garuk PKL di Zona Merah

Lebih lanjut, Dinsos P3AKB Kabupaten Pati juga telah mengusulkan 2.099 orang sebagai Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBIJK). Pihaknya terus melakukan pendataan secara serius untuk kemudian dimasukkan ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Kemudian, ada pula penyinkronan data penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH) secara akurat. Pihaknya berupaya jalin koordinasi dengan pemerintah desa setempat.

“Dinsos sudah melangkah ke PBIJK, nantinya akan diteruskan ke DKK (Dinas Kesehatan Kabupaten). Untuk BPNT dan PKH kami serahkan ke desa. Sedangkan, jamban, RTLH, dan listrik, kami serahkan ke Bappeda,” ucapnya.

Sebagai informasi, Kecamatan Sukolilo mempunyai kuota kemiskinan ekstrem 1.064 penerima. Sukolilo menjadi urutan kedua penerima kuota kemiskinan ekstrem di bawah urutan pertama, yaitu Margoyoso dengan 1.098 penerima.

“Kami berharap adanya kebutuhan kemiskinan ekstrem seluruhnya terpenuhi,” pungkasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini