PATI – Mondes.co.id | Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2023 untuk sektor pertanian kembali cair. Penggunaan DBHCHT tersebut diberikan kepada setiap kelompok tani komoditas tembakau di Kabupaten Pati.
Sudarto (48) selaku seorang petani tembakau asal Desa Kebonturi, Kecamatan Jaken, Kabupaten Pati mengungkapkan bahwa setiap tahunnya, petani komoditas tembakau di wilayah Bumi Mina Tani mendapatkan bantuan berupa alat mesin pertanian (alsintan), serta sarana prasarana pertanian lainnya. DBHCHT itu mulai hadir sejak 2020 lalu.
“Bantuan dari DBHCHT berupa pupuk rendah chlor, yakni fertilla dan KNO3, serta alsintan antara lain cultivator, mesin perajang, hand rotary, sepeda motor roda tiga, dan timbangan,” ungkapnya kepada Mondes.co.id, Jumat, 6 Oktober 2023.
Bantuan dari DBHCHT itu akan dimanfaatkan petani untuk memudahkan budidaya tembakau dengan kualitas dan kuantitas yang unggul. Di samping itu, DBHCHT bisa berdampak meningkatkan kesejahteraan petani tembakau.
“Bantuan DBHCHT sejak tahun 2020, baik dari APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) Provinsi Jawa Tengah maupun APBD Kabupaten Pati. Bantuan yang diterima baik berupa pupuk maupun alsintan untuk mengusahakan pertanian tembakau dengan harapan peningkatan kualitas maupun kuantitas hasil tembakau yang secara otomotis akan meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar pria yang juga mengemban amanah sebagai Sekretaris Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Pati.
Perlu diketahui, petani tembakau asal Desa Kebonturi memperoleh bantuan berupa tiga sumur dangkal, pupuk, dan pestisida untuk tembakau. Bantuan tersebut didapatkan oleh Kelompok Tani Mukti Rahayu dan Tani Makmur sejak Maret sampai September 2023.
“Pada tahun ini Kelompok Tani Mukti Rahayu memperoleh pupuk fertilla (3.500 kilogram), pupuk ZA (1.200 kilogram), pupuk KNO 3 merah (350 kilogram), pupuk kandang (16.400 kilogram), ammate 150 EC 50 mililiter (71 pcs), nordox 56 WP 500 gram (60 pcs), movento 240 SC 100 mililiter (40 pcs). Petani juga memperoleh tiga sumur dangkal,” sebut Sudarto.
“Sedangkan Kelompok Tani Makmur mendapatkan ammate 150 EC 50 mililiter (71 pcs), nordox 56 WP 500 gram (60 pcs), dan movento 240 SC 100 mililiter (40 pcs). Bantuan tersebut diterima sejak Maret hingga September,” imbuhnya.
Sudarto berharap, agar ke depan kelompok tani yang belum mendapatkan bantuan segera memperoleh DBHCHT. Selain itu, pihaknya ingin memaksimalkan bantuan tersebut guna kegiatan peningkatan kualitas bahan baku.
“Harapan supaya porsi DBHCHT untuk bidang kegiatan peningkatan kualitas bahan baku bisa dimaksimalkan, sehingga jumlah bantuan maupun jumlah penerima bisa lebih merata,” pungkasnya.
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar