Antisipasi Kerawanan Pasca Naiknya Harga BBM, Personel Polres Trenggalek Disiagakan di SPBU

waktu baca 2 menit
Minggu, 4 Sep 2022 02:58 0 643 mondes

TRENGGALEK – Mondes.co.id | Mengingat ada potensi kerawanan pasca diumumkannya kenaikan harga BBM tertanggal 3 September 2022 kemarin, personel kepolisian secara periodik disiagakan.

Khususnya di tiap SPBU, sebab dikhawatirkan akan memantik reaksi masyarakat. Sebab, kenaikan harga BBM periode ini dinilai cukup signifikan. Diantaranya, bahan bakar Pertalite dari Rp 7.650,00 per liter menjadi Rp 10.000,00. Sedangkan, Pertamax naik dari Rp 12.500,00 per liter menjadi Rp 14.500,00. Kemudian, bio solar naik dari Rp 5.150,00 menjadi Rp 6.800,00 per liter.

Polisi sebagai representasi negara yang menjadi pemangku pemeliharaan, keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas) langsung bergerak guna menjaga aktivitas SPBU. Dengan target, menghindari praktik spekulan ataupun aktivitas lain yang bisa mengganggu stabilitas keamanan maupun ekonomi.

Selain jajaran Polres, penjagaan ini juga melibatkan anggota Polsek yang di wilayah masing-masing ada SPBU nya. Setiap SPBU ditempatkan beberapa personel secara bergiliran.

Dikonfirmasi Mondes, co.id Kapolres Trenggalek, AKBP Alith Alarino melalui Kasat Sabhara, AKP Supadi mengatakan jika kegiatan pengamanan anggotanya tersebut sebenarnya lebih kepada antisipasi adanya potensi praktik spekulan atau oknum yang melanggar hukum.

“Penjagaan ini untuk memantau situasi pasca naiknya harga BBM. Jangan sampai ada praktik spekulan atau dari oknum-oknum tertentu,” kata AKP Supadi, Minggu (4/9/2022).

Sejatinya, sambung dia, pengamanan pada SPBU-SPBU ini sudah mulai digelar sejak 1 September kemarin. Menyusul adanya rencana kenaikan harga BBM. “Personel kami sifatnya memantau situasi, sekaligus pengamanan di SPBU,” imbuhnya.

BACA JUGA :  Polisi Kecrek Penjual Narkoba Berkedok Angkringan di Trangkil

Menurut mantan Kapolsek Tugu itu, pasca kenaikan BBM kemarin siang hingga hari ini belum ada laporan antrean di masing-masing SPBU. Sedangkan untuk stok ketersediaan (BBM) dari Pertamina juga masih aman.

“Meski aman, anggota kami akan tetap siaga,” pungkas AKP Supadi.

Sementara itu, Sutikno warga Desa Gembleb yang kebetulan sedang membeli BBM jenis bio solar menyatakan jika sebagai masyarakat kecil dirinya keberatan dengan kenaikan harga tersebut.

“Sebab, kedepan pasti akan berdampak pada harga keekonomian atau kebutuhan hidup lainnya padahal pendapatan sehari-hari tidak ada penambahan,” keluhnya.

Akan tetapi, lanjut Sutikno, kalaupun kenaikan harga benar-benar tidak dapat dihindari karena beban negara yang sudah sangat berat, dirinya hanya berharap agar ketersediaan (BBM) bisa dijamin.

“Kalau memang harus naik, ya terpaksa di terima. Terpenting, kami berharap pemerintah menjamin ketersediaan BBM sehingga selalu ada, jangan sampai telat dan langka,” pesan Sutikno. (Heru/Mondes)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini