56 Penulis Napak Tilas Perjalanan RA Kartini dari Jepara ke Rembang 

waktu baca 2 menit
Jumat, 18 Apr 2025 19:29 0 1187 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Sebanyak 56 penulis Jepara melakukan napak tilas perjalanan Raden Ajeng (R.A) Kartini dari Jepara ke Rembang, Jumat (18/4/2025).

Mulai dari Monumen Ari-ari R.A Kartini di Kecamatan Mayong, Pendopo Kabupaten Jepara, hingga tempat pembaringan R.A Kartini di Kabupaten Rembang.

Tour napak tilas ini juga bagian peluncuran buku kompilasi Mozaik Gagasan R.A.Kartini untuk Bangsanya yang ditulis oleh 56 orang penulis Jepara dan Rembang.

Di Rembang, rombongan diterima Wakil Bupati Rembang, HM. Hanies Cholil Barro’ di Pasanggrahan makam RA, Kartini di Bulu Rembang.

Di lokasi ini juga dilakukan dialog Gagasan RA Kartini untuk Bangsanya.

Dialog diikuti 100 orang lebih yang terdiri penulis, budayawan, dan aktivis perempuan dari kedua kota yang paling bersejarah bagi perjalanan hidup Kartini.

Menurut Gus Hanies, penulisan buku yang berisi gagasan R.A Kartini ini bukan saja cara mengenang, tetapi juga menggali lebih dalam makna perjuangan seorang perempuan luar biasa Raden Ajeng Kartini, yang telah memberikan kontribusi besar terhadap arah pemikiran dan perjuangan perempuan Indonesia.

“R.A. Kartini lahir di tengah masyarakat feodal yang sangat membatasi ruang gerak perempuan, terutama dalam hal pendidikan dan kebebasan berpendapat. Namun dalam kondisi seperti itulah, justru muncul gagasan-gagasan besar dari seorang perempuan muda yang memiliki keberanian, kecerdasan, dan kepedulian tinggi terhadap bangsanya,” ungkap Wabup Hanies.

Kartini tidak hanya memperjuangkan hak-hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan, tetapi juga meletakkan dasar bagi tumbuhnya kesadaran kolektif bahwa perempuan adalah bagian tak terpisahkan dari kemajuan bangsa.

BACA JUGA :  3 Korban Luka Insiden Sukolilo Sudah Dipulangkan dari Rumah Sakit

Selanjutnya ia mengungkapkan, Kartini memiliki visi yang sangat maju bahwa pendidikan adalah jembatan emas menuju kemerdekaan berpikir dan martabat manusia.

Ia menyebut perjuangan Kartini bukanlah perjuangan untuk perempuan semata, melainkan perjuangan untuk bangsa ini secara keseluruhan.

“Karena ketika perempuan maju, maka keluarga akan maju. Ketika keluarga maju, maka masyarakat akan maju. Dan ketika masyarakat maju, maka bangsa ini akan berdiri tegak dengan kuat,” paparnya.

Dalam acara ini, Ketua Yayasan Kartini Indonesia Hadi Priyanto juga telah menyerahkan buku karyanya, RA Kartini Penyulut Api Nasionalisme Indonesia dan RMP Panji Biografi dan Ajaran-ajarannya.

Editor: Mila Candra 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini