PATI – Mondes.co.id | Dengan kemajuan teknologi dan keberlanjutan lingkungan yang menjadi fokus utama, Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS) telah meraih pencapaian signifikan di Kabupaten Pati.
Terdapat ratusan titik penerangan yang menggunakan sumber energi matahari sebagai solusi ramah lingkungan.
Transformasi menuju masa depan yang berkelanjutan terlihat jelas di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani, di mana lebih dari ratusan titik PJUTS telah berhasil diimplementasikan.
Inovasi ini tidak hanya memberikan penerangan yang efisien, tetapi juga mengurangi jejak karbon, mendorong perubahan positif dalam infrastruktur desa maupun kota.
Hal tersebut disinggung oleh Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) kala meninjau kondisi sebaran PJUTS di Kabupaten Pati beberapa waktu lalu.
Menurut Koordinator Implementasi & Pengembangan Aneka Energi Baru Terbarukan Kementerian ESDM, Gatot Tri Widodo, Pati telah sukses mengadopsi konsep keberlanjutan dengan mengintegrasikan PJUTS secara luas.
Lebih dari sekadar lampu penerangan, hal ini mencerminkan komitmen untuk menciptakan lingkungan yang efisien energi dan ramah lingkungan, menjadikan Kabupaten Pati sebagai pionir dalam penerapan teknologi berkelanjutan.
Ia menambahkan bahwa penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) harus dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia, terlebih kondisi sumber daya alam Tanah Air sudah mulai menipis.
Menurutnya, energi surya sebagai sumber penerangan menjadi jalan alternatif untuk memfasilitasi kehidupan masyarakat.
“Manfaat APBN harus dirasakan langsung masyarakat. Kemudian sumber daya alam di Indonesia semakin tipis, cadangan migas (minyak bumi dan gas) kita menjadi importir minyak dan gas mulai 2003. Sehingga meski kita penghasil minyak tapi lebih banyak impornya daripada ekspornya,” ungkapnya belum lama ini saat berkunjung di Kabupaten Pati.
Ia menyebut bahwa Kabupaten Pati telah ada 214 unit PJUTS yang tersebar di seluruh wilayah. Diakuinya jumlah ini besar dibandingkan daerah tetangga seperti Blora dan Grobogan.
“Sudah ada 214 unit di Kabupaten Pati. Kemudian 100 unit di Kabupaten Blora, dan 25 unit di Kabupaten Grobogan,” sebutnya.
Gatot mengatakan bahwa upaya dukungan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) memudahkan berjalannya program dari Kementerian ESDM memeratakan pemasangan PJUTS.
Gatot menyebut, sejak 2022 telah ada 20.546 unit PJUTS yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Dengan komitmen dari pemda (pemerintah daerah) dan aspirasi anggota DPR membuat kemudahan realisasi program ini, khususnya di Jateng (Jawa Tengah). Sudah ada 20.546 unit PJUTS yang ada di Indonesia yang mana menerangi 1.027 kilometer jalan di Tanah Air,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar