PATI – Mondes.co.id | Masyarakat Kecamatan Juwana telah menggelar tradisi sedekah laut pada Minggu, 13 April 2025.
Sedekah laut menjadi tradisi turun-temurun sebagai ungkapan syukur para nelayan atas rezeki yang didapatkan.
Agenda tahunan ini dipusatkan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Unit II Juwana, yang berlokasi di Desa Bajomulyo.
Terdapat dua miniatur kapal pencari ikan yang dilarung di laut lepas. Setiap miniatur kapal ini berisi sesaji seperti kepala kambing dan hasil bumi.
Prosesi pelarungan sesaji dimulai sejak pukul 09.30 WIB. Selain di Desa Bajomulyo, sedekah laut juga dilakukan masyarakat di Desa Bendar.
Kepala Desa (Kades) Bajomulyo, Sugito mengatakan bahwa acara sedekah laut sudah sejak lama digelar sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan rezeki yang sudah mereka peroleh.
“Ini kan budaya warisan nenek moyang kita yang masih kita nguri-uri (jaga), kita lestarikan hingga sekarang. Kita modifikasi seperti sekarang, ini merupakan bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,” ucapnya.
Sugito mengungkapkan bahwa kegiatan sedekah laut ini menghabiskan anggaran sebesar Rp500 juta. Mengingat, hiburan dangdut dari Surabaya sendiri habis Rp217 juta.
“Dangdut saja Rp217 juta. Dangdut dari Surabaya yakni Agung Musik,” paparnya.
Sebagai informasi, kegiatan nguri-uri budaya ini juga diisi dengan Tari Gambyong dan Tari Kreasi Bumi Pati Lestari dari Sanggar Seni Paringga Jati Raras Pati.
Kemudian, dilanjutkan penyerahan dua kapal miniatur dari Bupati Pati Sudewo kepada tokoh nelayan, yang kali ini diwakili Sutamin.
Dilanjutkan, rombongan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati berangkat mengantar larung sesaji ke laut.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar