KUDUS – Mondes.co.id | Mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas Muria Kudus (UMK) berhasil mengungkap dinamika coping stres buruh pabrik rokok wanita yang sudah berkeluarga di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Ihwal tersebut terkuak melalui penelitian yang mendalam dari Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH), yang diketuai Niken Mulia Sari dan beranggotakan Eva Lestari, Etrya Loralita Mella Sary, serta Siti Mufidhatur Rohmah.
Niken Mulia Sari mengatakan, tenaga kerja wanita memegang peranan yang sangat penting dalam perusahaan rokok. Hal tersebut dikarenakan, sebagian besar dari lantai dasar produksi di perusahaan rokok memerlukan kerapian yang dimiliki oleh tenaga kerja wanita.
“Berdasarkan sumber literatur yang kita baca, memiliki status sebagai wanita yang bekerja di luar rumah dan sebagai ibu rumah tangga, menjadikan tantangan bagi buruh pabrik karena hal tersebut tidak mudah dilakukan dan harus menjalankan dua peran sekaligus, selain bertanggung jawab atas pekerjaannya, buruh pabrik wanita juga bertanggung jawab atas rumah,” ujarnya, kemarin.
Niken menyebutkan, penelitian Oktarina (2015) mendefinisikan bahwa coping adalah upaya penyesuaian diri yang dilakukan buruh terhadap sumber stres dengan cara berfokus pada masalah (problem focused coping) dan strategi coping berfokus pada emosi (emotional focused coping).
“Karena bagi sebagian besar wanita, menjadi ibu adalah hal yang berat dikarenakan harus mengurus keluarga, apalagi jika seorang ibu bekerja dan mempunyai masalah dalam pekerjaannya. Yang menjadi pokok permasalahan adalah sumber-sumber stres yang terjadi pada buruh wanita dan proses coping stress yang belum sesuai dalam menghadapi masalah,” bebernya.
Oleh karena itu, Niken melanjutkan, seorang wanita yang berkeluarga sudah semestinya memiliki cara untuk mengelola situasi dalam masa sulitnya.
“Dari permasalahan yang terjadi peneliti bermaksud untuk mengetahui bagaimana proses coping yang dilakukan oleh buruh pabrik rokok wanita khususnya di Kabupaten Kudus dalam menghadapi tekanan yang bisa menjadikan sumber stres yang terjadi di rumah maupun di tempat kerja,” imbuhnya.
Dosen pendamping, Mohammad Khasan mengatakan, riset yang dilakukan oleh mahasiswanya dapat diketahui bahwa ada beberapa proses coping yang dilakukan oleh buruh pabrik rokok wanita yang sudah berkeluarga.
“Yaitu langsung menyelesaikan masalahnya dan menghindar dari masalah tersebut, mencari solusi dari masalahnya dengan memikirkannya dan berdiskusi dengan orang lain,” terangnya.
Mohammad Khasan membeberkan, dalam penelitian tersebut, sumber stres yang dialami oleh buruh pabrik rokok wanita yang sudah berkeluarga, diantaranya yaitu masalah pekerjaan dimarahi atasan, kekurangan material, bertengkar dengan teman kerja, kerjaan lama, atau masalah dengan alat kerja.
“Adapun masalah ketika di rumah seperti masalah dengan anak, suami, mertua, masalah ekonomi, masalah dengan saudara, mengurus rumah, dan tidak bisa membagi waktu. Jenis coping yang digunakan yaitu emotion focused coping dan problem focused coping,” imbuh Dosen Fakultas Psikologi itu.
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar