REMBANG – Mondes.co.id | Siapa sangka, dari sebuah desa kecil di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, lahirlah minuman unik yang mampu memikat lidah penikmatnya.
Ya, Wedang Mawar, minuman hasil olahan bunga mawar yang tumbuh subur di Desa Kajar ini, kini telah menjadi oleh-oleh khas yang tak hanya diminati warga lokal, tetapi juga merambah hingga ke berbagai kota di Indonesia.
Melimpahnya tanaman bunga mawar di Desa Kajar menginspirasi warga untuk mengolahnya menjadi produk yang lebih bernilai.
Berawal dari inisiatif pada tahun 2016, dengan dukungan penuh dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Rembang, kelompok wanita tani setempat mulai merintis produksi Wedang Mawar.
Ketua Kelompok Wanita Tani Kenanga Desa Kajar, Mudayanah, mengungkapkan bahwa minuman khas ini juga berkhasiat untuk kesehatan.
“Wedang Mawar ini bukan hanya sekadar minuman, tapi juga membawa manfaat bagi kesehatan. Kandungan antioksidan dalam bunga mawar sangat baik untuk meningkatkan imunitas tubuh dan menjaga kesehatan kulit,” ungkapnya.
Proses pembuatan Wedang Mawar terbilang sederhana. Bunga mawar segar direbus bersama jahe, serai, kayu secang, dan gula hingga mengeluarkan minyak esensial. Setelah itu, ramuan tersebut siap dikemas dalam botol dan siap dinikmati selagi hangat.
Selain rasanya yang segar dan khas, Wedang Mawar juga memiliki segudang manfaat, di antaranya meningkatkan imunitas tubuh, meredakan gejala wasir, mencerahkan warna bibir, serta mencegah penuaan dini.
Meski telah meraih popularitas, para produsen Wedang Mawar juga menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah fluktuasi harga bunga mawar, terutama menjelang hari raya besar seperti Idulfitri.
Kenaikan harga bunga mawar secara signifikan tentu berdampak pada margin keuntungan para produsen.
“Kami berharap pemerintah dapat membantu stabilisasi harga bunga mawar, sehingga kami dapat terus memproduksi Wedang Mawar dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau,” ujar Mudayanah.
Pemerintah Desa Kajar sangat mendukung pengembangan usaha Wedang Mawar.
Berbagai upaya promosi dilakukan, seperti mengikutsertakan Wedang Mawar dalam berbagai bazar, menyajikannya kepada tamu-tamu penting, serta memberikan bantuan dana untuk produksi.
“Kami ingin Wedang Mawar menjadi ikon Desa Kajar dan semakin dikenal oleh masyarakat luas. Potensi ekonomi yang bisa dikembangkan dari produk ini sangat besar,” ungkap Wahyu Tri Utami, Ketua Tim Penggerak PKK Desa Kajar.
Dengan segala potensi dan manfaat yang dimiliki, Wedang Mawar tidak hanya menjadi minuman khas yang menyegarkan, tetapi juga menjadi harapan baru bagi peningkatan ekonomi masyarakat Desa Kajar.
Melalui produk ini, masyarakat dapat memanfaatkan potensi lokal dan menciptakan lapangan kerja baru.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar