JEPARA – Mondes.co.id | Masyarakat di Kabupaten Jepara diharapkan untuk waspada hoaks (kabar bohong) menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini.
Hal ini teeungkap dalam dialog Interaktif Tamansari Menyapa dengan tema “Waspadai Hoaks di Sekitar Kita” di LPPL Radio Kartini, Senin (22/7/2024).
Kepala Diskominfo Kabupaten Jepara Arif Darmawan mengatakan, fenomena yang ada, berita menyebar dengan tempo yang sangat cepat.
Bahkan dia menyebut, saat ini adalah satu masa berita membanjiri kehidupan setiap harinya.
“Sehingga dengan hal itu, kita harus selektif dalam memilih informasi baik berupa narasi atau video. Ini menjadi satu kunci untuk membedakan bagaimana sebuah berita terkategorikan hoaks atau tidak, kita harus bertabayyun dan memvalidasi beritanya dulu,” ujar Arif.
Menurutnya, edukasi literasi media sosial itu sangat penting, jangan terburu-buru untuk mengunggah dan membagikan setiap informasi yang ada. Dirinya menambahkan, internet di Indonesia mencapai 212 juta pengguna dan pengguna medsos aktifnya sampai 67 juta penduduk. Sehingga, masyarakat harus lebih bijak dalam menerima berita dan informasi.
“Kita memasuki era post-truth atau era pascakebenaran, artinya jika terus menerus hoaks disebarkan, dijejalkan ke masyarakat, lambat laun hoaks akan dianggap sebagai sebuah kebenaran,” tutur Arif.
Arif menyorot, di tahun politik ini ada kecenderungan produksi berita hoaks meningkat pada media sosial, sehingga efeknya luar biasa. Oleh karenanya, dia meminta para warganet harus hati-hati pada fenomena tersebut.
Lebih daripada itu, dia juga mengingatkan ancaman sanksi penyebar berita hoaks disebutkan dalam Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) maksimal hukumannya 6 tahun penjara dengan denda yang mencapai satu miliar Rupiah.
Tenaga Ahli DPRD Jepara, Muniyadi mengungkapkan, saat ini kurang lebih ada 800 ribu situs yang menyebarkan berita hoaks.
Tenaga Ahli DPRD Jepara tersebut mewanti-wanti untuk antisipasi keberadaan hoaks seperti halnya di konten-konten media sosial.
Selain itu, fenomena sekarang ini banyak yang mengirim tautan-tautan berita di grup WhatsApp yang perlu diwaspadai dan harus disikapi secara bijak informasi-informasi yang mengandung hoaks atau tidak.
“Kita harus betul hati-hati apalagi kita menjadi bagian pemerintahan dalam lingkup eksekutif dan legislatif, sehingga kita harus memberikan informasi yang benar-benar riil di masyarakat,” imbuhnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar