Warga Rembang Terjepit Pohon Randu Selama 3,5 Jam hingga Luka Parah

waktu baca 2 menit
Rabu, 11 Des 2024 16:48 0 223 Supriyanto

REMBANG – Mondes.co.id | Seorang warga Dukuh Jangkar, Desa Pandan, Kecamatan Pancur, Rembang bernama Mustakim (47), harus dilarikan ke rumah sakit setelah terjepit batang pohon randu selama 3,5 jam saat sedang mencari pakan ternak.

Peristiwa nahas ini terjadi pada Rabu (11/12/2024) sekitar pukul 10.00 WIB, ketika Mustakim memanjat pohon randu setinggi 12 meter dengan tujuan untuk menebang cabang kayu.

Namun, tak disangka, batang pohon yang ditebang justru jatuh dan menjepit tubuhnya dengan kuat.

“Korban terjepit di antara dua cabang pohon randu. Posisinya sangat sulit, sehingga upaya penyelamatan pun menjadi lebih kompleks,” ungkap Ahmad Shofi, relawan PMI Rembang yang turut dalam proses evakuasi.

Teriakan minta tolong dari Mustakim akhirnya didengar oleh warga sekitar pada pukul 11.30 WIB.

Segera setelah itu, laporan kejadian tersebut diteruskan ke petugas dan relawan.

Warga pun bergotong royong mencoba membantu dengan peralatan seadanya, namun upaya mereka belum membuahkan hasil.

Tim gabungan dari berbagai instansi, termasuk PMI, Banser, Basarnas, BPBD, Damkar, TNI-Polri, dan warga, akhirnya tiba di lokasi sekitar pukul 12.30 WIB.

Dengan menggunakan peralatan khusus seperti tali, tangga, dan gergaji, tim penyelamat bekerja keras untuk membebaskan Mustakim dari jepitan pohon.

“Proses evakuasi berlangsung cukup lama dan menegangkan. Korban harus diturunkan dengan sangat hati-hati agar tidak memperparah lukanya,” tambah Shofi.

Setelah berjuang selama satu jam, akhirnya Mustakim berhasil dievakuasi dan langsung dibawa ke PKU Pamotan untuk mendapatkan perawatan medis.

Korban mengalami luka serius pada kaki kiri bagian bawah, diduga mengalami patah tulang akibat tertimpa batang pohon yang berat.

BACA JUGA :  Sepi Pembeli, Penjual Legen di Pati Mengeluh

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan kerja, terutama saat melakukan aktivitas yang berisiko seperti menebang pohon.

Penggunaan alat pelindung diri yang memadai dan teknik penebangan yang benar, seharusnya menjadi perhatian utama.

“Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Masyarakat harus selalu waspada dan memperhatikan keselamatan saat bekerja, terutama di tempat-tempat yang berbahaya,” pesan Shofi.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini